Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1,7 Km ke Barat Daya
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Senin (1/3) pagi. Dari laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) awan panas itu meluncur dari puncak ke bawah mencapai 1,7 kilometer.
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 1 Maret 2021 pukul 04.25 WIB," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam laporannya, Senin (1/3).
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 156 detik, jarak luncur 1.700 meter ke arah barat daya," jelasnya.
Selain awan panas guguran, dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB, teramati sejumlah guguran lava pijar.
"Teramati guguran lava pijar 17 kali dengan jarak luncur maksimal 1.200 meter ke arah barat daya," katanya.
Dalam periode pengamatan tersebut, kondisi Gunung Merapi terlihat jelas asap kawah berwarna putih.
"Dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 m di atas puncak kawah," ujar Hanik.
Guguran lava pijar ini juga teramati dalam laporan aktivitas periode pengamatan Minggu (28/2) pukul 18.00-24.00 WIB, sebanyak 35 kali guguran dengan jarak luncur maksimal 1,2 kilometer ke arah barat daya.
Hingga saat ini BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada tingkat Siaga (Level III).
Rekomendasi potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih, sejauh maksimal 5 kilometer dari puncak.
Sementara lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif diperkirakan dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Comments
Post a Comment