9 Fakta Penyerangan Mabes Polri: Pelaku Perempuan hingga Simpatisan ISIS
Mabes Polri diserang pada Rabu (31/3) sore. Penyerangan dilakukan dalam rentang waktu pukul 16.00 WIB sampai 16.30 WIB.
Lokasi penyerangan berada di dekat gedung baru Bareskrim Polri. Dari video yang didapat kumparan pukul 16.15 WIB, suara tembakan terdengar beberapa kali. Terlihat ada satu orang tergeletak di halaman parkir.
Serangan ini terjadi dua hari setelah peristiwa bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar pada Minggu (29/3).
Polisi tidak membutuhkan waktu lama untuk menghentikan penyerangan itu. Kurang dari 30 menit pelaku berhasil dilumpuhkan.
Lantas bagaimana sejauh ini terkait perkembangan penyelidikan penyerangan di Mabes Polri? Berikut kumparan rangkum sejumlah fakta dari penyerangan itu:
Penyerang Menggunakan Pakaian Perempuan
Diduga pelaku merupakan seorang perempuan, hal itu terlihat dari pakaian yang dikenakannnya. Dia mengenakan pakaian serba hitam dan kerudung berwarna biru tua dan membawa sebuah tas berwarna hitam.
Pelaku melenggang masuk ke area halaman depan Mabes Polri. Dia berjalan sambil menembak ke sembarang arah.
Sedangkan dari rekaman CCTV gedung utama Mabes Polri, terlihat sejumlah keanehan saat terduga teroris itu masuk melalui pintu pejalan kaki yang berada di sebelah gerbang utama Mabes Polri.
Ia tampak berjalan santai ke depan ruang piket polisi yang bertugas untuk memeriksa tamu pengunjung, sambil mengacungkan diduga senjata.
Polisi yang berjaga di Mabes Polri langsung mengamankan lokasi. Sampai akhirnya, perempuan itu tergeletak setelah ditembak polisi.
Lokasi Penyerangan Dekat Gerbang Masuk Kapolri
Lokasi penyerangan merupakan akses khusus yang biasa dipakai oleh Kapolri dan tamu VVIP yang ingin masuk ke dalam Mabes Polri. Untuk masuk melalui pintu tersebut, pengunjung harus melakukan pemeriksaan ketat.
Di Mabes Polri, ada gerbang utama masuk. Kedua gerbang tersebut selalu dijaga ketat petugas setiap harinya dan tidak boleh ada pengunjung yang masuk dari gerbang tersebut.
Wakabareskrim Irjen Pol Syahar Diantono sempat memeriksa insiden tersebut. Puluhan petugas keamanan juga bersiaga. Pengunjung dan tamu juga diminta keluar dari gedung.
Polisi Langsung Identifikasi Pelaku usai Tumbang Didor
Hampir sejam setelah pelaku dilumpuhkan, sekitar pukul 17.20 WIB, seorang anggota tim dari Gegana Mabes Polri menggunakan pakaian lengkap menghampiri lokasi tergeletaknya pelaku.
Ia memeriksa tas yang dibawa oleh pelaku. Tidak lama kemudian, ia mengacungkan jari jempol yang diduga diindikasikan tidak ada bahan berbahaya seperti bom di tas tersebut.
Selain itu, akses keluar masuk Mabes Polri juga diperketat.
Saksi Mendengar 7 Kali Suara Tembakan
Salah satu saksi mata yang enggan disebutkan namanya mengatakan, terdengar 7 kali tembakan dari dalam Mabes Polri.
“Iya 7 kali,” kata saksi.
Saksi juga menyebut, ada dua pelaku. Mereka adalah perempuan dan laki-laki.
“Iya dua orang. Satu sipil satu cewek teroris,” ujar saksi.
Polisi Amankan 1 Pria Diduga Rekan Penyerang Mabes Polri
Sumber kumparan di Mabes Polri mengatakan ada rekan pelaku berjenis kelamin laki-laki yang saat ini sudah diamankan.
“Yang laki-laki sedang diinterogasi,” kata sumber kumparan.
Hal yang sama juga disampaikan seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya. Ia menyebut ada dua pelaku penyerangan, yang salah satunya laki-laki.
“Terorisnya dua. Cowoknya ngumpet, nih, enggak tahu di mana,” kata saksi.
Saksi menuturkan pelaku penyerangan yang menggunakan senjata api merupakan perempuan berpakaian warna hitam.
“Saya dalam mobil langsung keluar. Ini orang iseng atau apa. Enggak mungkin, ya, kan, orang di Bareskrim. Enggak mungkin orang main petasan, ternyata bener tembakan,” tutur dia.
Kapolri Ungkap Identitas Penyerang Mabes Polri
Selang empat jam setelah penyerangan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar konferensi pers. Sigit langsung mengungkap identitas penyerang Mabes Polri.
"Yang bersangkutan bernama ZA umur 25 tahun alamat di Jalan Lapangan Tembak, Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur," kata Sigit.
Hasil profiling diketahui bahwa ZA simpatisan ISIS. Namun, ZA melakukan aksi penyerangan seorang diri atau lone wolf.
"Hasil profiling terhadap yang bersangkutan, maka yang bersangkutan adalah tersangka pelaku lone wolf, berideologi radikal ISIS," ucap Sigit. Hal ini diketahui dari postingannya di medsos.
Penyerang Mabes Polri Lepaskan 6 Kali Tembakan
Listyo mengungkapkan, ZA atau Zakia Aini berjalan masuk dari pintu belakang. Dia kemudian melepaskan 6 tembakan.
"Yang bersangkutan kembali dan melakukan penyerangan terhadap anggota yang ada di pos jaga dengan melakukan penembakan sebanyak 6 kali. 2 kali tembakan kepada anggota di dalam pos, 2 kali yang ada di luar, dan menembak lagi kepada anggota yang ada di belakangnya," jelasnya.
Atas serangan tersebut, aparat langsung melakukan tindakan tegas terukur.
Penyerang Mabes Polri Tinggalkan Surat Wasiat dan Pamit via WA Group
ZA meninggalkan surat wasiat sebelum beraksi. Sigit mengatakan, surat wasiat tersebut ditujukan untuk orang tua dan keluarga pelaku. Surat tersebut dipersiapkan sebelum pelaku beraksi.
“Kita temukan juga di rumahnya surat wasiat,” kata Sigit.
Sigit menyebut, pelaku juga sempat menyampaikan kalimat perpisahan di grup chat keluarganya. Tidak menyangka bahwa kalimat itu merupakan niatan menyerang Mabes Polri.
“Ada kata-kata di WhatsApp grup keluarga yang bersangkutan akan pamit,” ujar Sigit.
ZA Posting soal ISIS dan Jihad di Akun IG
Lebih lanjut, selain meninggalkan wasiat, ZA sempat memposting yang berkaitan dengan ISIS di akun media sosialnya.
Eks Kabareskrim itu menambahkan, ZA juga memposting gambar bendera ISIS di akun Instagramnya. Di dalamnya, terdapat pesan tentang jihad.
"Yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam lalu di mana di dalamnya ada bendera ISIS tulisan masalah bagaimana perjuangan jihad," kata Listyo.
Lebih lanjut, Kapolri menyebut ZA merupakan mantan mahasiswa. Pelaku drop out di semester lima.
"Tersangka ini mantan mahasiswa di salah satu kampus dan drop out pada saat di semester 5," tutur Sigit.
Comments
Post a Comment