Korut Investigasi Rumor Kesehatan Kim Jong-un Memburuk
Kim Jong-un kembali muncul di muka publik dengan penampilan yang berbeda. Ia disebut mengalami penurunan berat badan yang drastis, sehingga terlihat tampak lebih kurus dari sebelumnya.
Hal ini menyebabkan timbulnya berbagai rumor mengenai kondisi kesehatan sang Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut), seperti dikutip dari RFA.
Tetapi, diskusi apa pun soal kesehatan Kim Jong-un dapat dikategorikan sebagai pengkhianatan dan pelanggaran terhadap negara, sehingga pemerintah Korut memutuskan melakukan investigasi secara nasional demi menghentikan peredaran rumor.
“Saya mendapatkan informasi bahwa Kementerian Keamanan Negara mengeluarkan perintah kepada Departemen Keamanan Negara di setiap wilayah pada pekan lalu untuk melaksanakan investigasi terhadap rumor soal kondisi kesehatan Yang Mulia,” ujar seorang penduduk di Provinsi Pyongan Utara.
Menurut warga yang identitasnya dirahasiakan tersebut, investigasi akan dilakukan secara serentak di seluruh kota madya dan kabupaten di Provinsi tersebut, dan akan menargetkan pejabat pemerintahan serta para penduduk.
“Ada rumor bertebaran bahwa Yang Mulia mengidap masalah kesehatan, dan Departemen Keamanan Negara tengah mencoba mencari tahu sumber dari rumor itu,” katanya.
“Faktanya, beberapa warga, termasuk juga pejabat, akhir-akhir ini mengatakan bahwa Yang Mulia masih muda, tetapi tak akan berumur panjang karena sejumlah penyakit yang dideritanya, termasuk tekanan darah tinggi,” lanjutnya.
Penurunan berat badan Kim ini menyebabkan kesedihan yang mendalam pada rakyatnya. Bahkan, menurut laporan kantor berita Reuters, warga Korut tampak menangis melihat penampilan sang Pemimpin Tertinggi.
"Melihat sekretaris jenderal yang dihormati (Kim Jong-un) tampak kurus sangat menghancurkan hati rakyat kita," kata seorang warga Pyongyang yang identitasnya dirahasiakan dalam sebuah wawancara bersama media lokal KRT.
Penurunan Berat Badan Kim Jong-un Jadi Bahan Propaganda
Sudah jadi rahasia umum lagi, Korea Utara memang terkenal dengan berbagai propagandanya.
Meskipun alasan di balik penurunan berat badan Kim Jong-un masih belum diketahui, media lokal Korut menggunakannya sebagai bahan propaganda baru.
Kim Jong-un disebut tampak lebih kurus karena ia turut merasakan penderitaan bersama rakyatnya, yang harus berjibaku dengan kekurangan pangan dan kelaparan akibat pandemi virus corona.
Pakar pemerintahan Korea Utara asal Amerika Serikat, Kongdan Oh, menjelaskan, jika memang benar kondisi kesehatan Kim tidak baik, Pemerintah Korut harus memutar balik faktanya ke dalam sudut pandang yang positif.
Hal ini disebabkan oleh kecenderungan masyarakat Korut yang sangat menghormati Pemimpin Tertinggi mereka.
"Kali ini, penurunan berat badan ini dipropagandakan menjadi, "Ia bekerja sangat keras untuk rakyatnya, sehingga ia tak bisa tidur. Itulah mengapa Yang Mulia menjadi sangat kurus,'" jelas Oh.
Comments
Post a Comment