Putin Peringatkan NATO Berhenti Ikut Campur di Ukraina: Atau Kami Akan Bertindak
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan NATO agar tidak melanggar 'garis merah' di Ukraina. Putin memastikan, Rusia tidak segan akan melakukan tindakan terukur jika NATO bertindak lebih jauh di Ukraina.
Putin berharap NATO mau menggunakan akal sehat mereka dalam menyikapi masalah di Ukraina. Sebab mereka sudah terlalu banyak melakukan intervensi dalam masalah ini.
“Jika semacam sistem serangan muncul di wilayah Ukraina, waktu penerbangan ke Moskow adalah 7-10 menit. Butuh lima menit jika senjata hipersonik dikerahkan. Bayangkan saja,” kata Putin dikutip dari Reuters, Rabu (1/12).
"Apa yang harus kita lakukan dalam skenario seperti itu? Kemudian kita harus membuat sesuatu yang serupa sehubungan dengan mereka yang mengancam kita dengan cara itu. Dan kita bisa melakukannya sekarang," tegas dia.
Putin mempertanyakan mengapa NATO terus mengabaikan peringatan Rusia. NATO terus memperluas infrastruktur militernya ke timur dan membangun sistem pertahanan rudal Aegis Ashore di Polandia dan Rumania.
"Menciptakan ancaman seperti itu (di Ukraina) akan menjadi garis merah bagi kami. Tapi saya harap itu tidak terjadi. Saya berharap rasa akal sehat, tanggung jawab untuk negara kami dan komunitas dunia akan menang," kata Putin.
Lebih lanjut, sebagai peringatan kepada NATO, Putin menjelaskan, baru-baru ini Rusia berhasil menguji coba rudal hipersonik berbasis laut baru yang akan beroperasi pada awal 2022.
Dia mengatakan, pesawat itu memiliki waktu terbang lima menit dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan Inggris memperingatkan Rusia atas agresi militer baru terhadap Ukraina. Mereka meminta Rusia menurunkan ketegangan di Ukraina.
Tapi, Rusia menolak saran Barat. Mereka terus mempersiapkan pasukan di perbatasan Ukraina. Rusia menegaskan, pengerahan pasukan itu dilakukan karena murni untuk kepentingan negara.
Comments
Post a Comment