Omicron Buat COVID-19 di Prancis Tak Terkendali, Tambah 208.000 dalam Sehari

Omicron Buat COVID-19 di Prancis Tak Terkendali, Tambah 208.000 dalam Sehari
Ilustrasi tes virus corona di Prancis. Foto: Pascal Guyot/AFP

Prancis kini menghadapi tsunami COVID-19 akibat varian Omicron. Tercatat pada Rabu (29/12) kasus harian bertambah 208.000 orang.

Jumlah itu menjadi rekor harian tertinggi di Prancis sekaligus di Eropa. Ironisnya, rekor harian tertinggi sebelumnya terjadi sehari sebelumnya yakni pada Selasa (28/12) dengan tambahan 180 ribu kasus baru.

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengaku cemas dengan situasi saat ini. Sebab, melonjaknya kasus positif COVID-19 akan berdampak terhadap keterisian rumah sakit merawat para pasien.

"Artinya, 24 jam sehari, siang dan malam, setiap detik di negara kita, dua orang Prancis dinyatakan positif," kata Veran saat memberikan paparan di Parlemen dikutip dari Reuters, Kamis (30/12),

"Kami belum pernah mengalami situasi seperti itu. Peningkatan kasus ini sangat memusingkan," tambah dia.

Veran mengatakan, memang sejauh ini para pasien yang terpapar varian Omicron tidak mengalami gejala serius sehingga tidak perlu mendapat perawatan di rumah sakit.

Meski begitu, ia tetap khawatir jumlah pasien di rumah sakit nantinya akan kembali melonjak.

"Situasi di rumah sakit Prancis sudah mengkhawatirkan karena varian Delta. Omicron memang belum berdampak," ucap Veran.

"Kami memiliki dua musuh Delta dan Omicron. Untuk Omicron, saya tidak akan lagi berbicara tentang gelombang. Ini adalah gelombang pasang, di mana beberapa gelombang bergabung menjadi satu gelombang besar," tutur dia.

Berdasarkan data worldometers, tercatat saat ini ada 3.333 pasien COVID-19 di Prancis dalam keadaan kritis.

Omicron Buat COVID-19 di Prancis Tak Terkendali, Tambah 208.000 dalam Sehari (1)
Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran. Foto: Bertrand GUAY/AFP

Lebih lanjut, ada insiden cukup menggelitik saat Veran menyampaikan paparan. Ia beberapa kali batuk dan membuat anggota Parlemen Prancis khawatir dan cemas jika Veran terpapar COVID-19.

"Saya tidak sakit, hanya tenggorokan kering," ucap Veran.

Pernyataan itu langsung disambut gelak tawa gugup dari orang-orang yang duduk di dekatnya.

Comments

Popular posts from this blog

Buah yang Bagus untuk MPASI Bayi 6 Bulan

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Kabar Terbaru KRI Nanggala