PM Inggris: 90% Pasien COVID-19 di ICU Belum Terima Booster

PM Inggris: 90% Pasien COVID-19 di ICU Belum Terima Booster
Petugas medis membawa pasien virus corona dari ambulans menuju rumah sakit S Thomas di London, Inggris. Foto: REUTERS/Hannah McKay

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson terus mendorong warganya untuk mau disuntik vaksin dosis ketiga (booster). Sebab, sebagian besar pasien COVID-19 yang dirawat di ruang perawatan intensif (ICU) ternyata belum disuntik booster.

Dikutip dari Reuters, Johnson memperingatkan, mereka yang belum divaksinasi bahkan delapan kali lipat berisiko dirawat di rumah sakit akibat COVID-19.

“Saya sudah berbicara dengan para dokter yang mengatakan, 90% dari jumlah pasien di ICU adalah orang-orang yang belum disuntik booster,” kata Johnson di sentra vaksinasi Milton Keynes, Inggris tengah, Rabu (29/12).

Inggris saat ini mengalami lonjakan COVID-19. Kasus COVID-19 Inggris pada Selasa (28/12) mencetak rekor tertinggi, yakni 129.471 dalam 24 jam. Varian Omicron juga sudah menjadi dominan.

PM Inggris: 90% Pasien COVID-19 di ICU Belum Terima Booster (1)
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima vaksinasi penguat virus corona di Rumah Sakit St Thomas di London, Inggris, Kamis (2/12). Foto: Paul Edwards/Pool via REUTERS

Mengutip Newsnodes, kasus varian Omicron yang terkonfirmasi mencapai 177.201. Prevalensi atau kejadian kasus varian Omicron di Inggris diperkirakan mencapai 92%.

Kemudian angka kematian total akibat COVID-19 mencapai 148.021 jiwa. Ini merupakan salah satu yang tertinggi di penjuru benua Eropa.

Baru 32,5 juta penduduk Inggris yang sudah menerima vaksinasi dosis booster dari total 68,7 juta penduduk dewasa. Masih ada 2,4 juta orang yang dijadwalkan menerima dosis booster, tapi belum disuntik hingga sekarang.

Melihat lonjakan kasus yang sangat buruk, Skotlandia, Irlandia Utara, dan Wales memutuskan untuk menerapkan jarak sosial dan menutup kelab malam sebelum malam Tahun Baru.

PM Inggris: 90% Pasien COVID-19 di ICU Belum Terima Booster (2)
Warga Muslim di London, Inggris, saat wabah virus corona. Foto: AFP/Aniel Leal Olivas

Namun, Johnson menegaskan kebijakan tersebut tidak akan diterapkan di Inggris. Pasalnya, vaksinasi dosis booster di Inggris sudah cukup tinggi, sehingga warga bisa merayakan malam Tahun Baru, tentunya dengan kewaspadaan.

“Pemerintah tidak melakukan pembatasan kegiatan lebih jauh lagi karena kami bisa melihat data yang menunjukkan ringannya gejala yang disebabkan Omicron,” kata Johnson.

Johnson mengatakan, booster membuat perubahan yang sangat besar dan efek yang ditimbulkan oleh vaksinasi, terutama booster, sangat nyata. Ia menargetkan vaksinasi booster diberikan kepada seluruh orang dewasa di Inggris pada akhir tahun ini.

“Yang harus kita lakukan saat ini adalah menyelesaikan tugas itu,” tutup Johnson.

Comments

Popular posts from this blog

Kabar Terbaru KRI Nanggala

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Sapi Limosin Bernama Posh Spice Ini Laku Rp 5,1 M: Termahal se-Dunia