Operasional Bus Shalawat di Makkah Disetop 5-15 Juli untuk Puncak Haji
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus mematangkan skenario untuk puncak haji di Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna) yang dimulai pada 8 Zulhijah atau kemungkinan jatuh pada 8 Juli 2022.
Ketua PPIH Arsad Hidayat mengatakan mobilisasi jemaah haji dari hotel-h0tel ke masyair (lokasi Armuzna) akan menggunakan bus shalawat, bus antar jemput jemaah yang saat beroperasi dari hotel ke Masjidil Haram.
"Jadi bus yang akan dipakai di Armuzna adalah bus yang sekarang dipakai shalawat," ucap Arsad di ruangan Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, Minggu (27/6).
Arsad menyebut, untuk fasilitasi tersebut PPIH telah berkomunikasi dan menjalin kontrak dengan Naqabah (Naqabah lis-Sayyarat) atau Organdanya Arab Saudi yang diberikan kewenangan mengangkut jemaah dari hotel ke Arafah-Muzdalifah-Mina dan kembali ke hotel.
"Sejak 5 Juli 2022, seluruh bus yang beroperasi di Arab Saudi termasuk bus shalawat akan fokus disiapkan untuk melayani Armuzna. Bus shalawat baru akan beroperasi normal, diperkirakan setelah 16 Juli 2022," tuturnya.
"Jadi tanggal 5-15 Juli 2022 tidak akan ada bus shalawat," imbuh Arsad.
Dia mengimbau jemaah mulai 5 Juli karena tidak ada bus shalawat, maka ibadah yang biasa dilakukan di Masjidil Haram, bisa dilakukan di hotel atau musala masing-masing.
"Di periode tersebut silakan salat lima waktu di sekitar hotel sekaligus juga hemat tenaga,” ujarnya.
Setelah puncak haji selesai maka bus shalawat akan kembali beroperasi. Begitu juga bus antar kota yang dipakai untuk pergerakan jemaah Indonesia dari Madinah ke Makkah atau dari Jeddah ke Makkah atau sebaliknya.
"Jadi bus tersebut akan dikembalikan ke posisi-posisi masing-masing. Yang bus salawat akan langsung menempati posnya di pos shalawat, kemudian bus antar kota pun mereka akan siap-siap mengantar baik dari Makkah ke Jeeddah atau dari Makkah ke Madinah," pungkasnya.
Comments
Post a Comment