Sejarah Kopi di Indonesia, Ternyata Ada Hubungannya dengan Kolonialisme

Sejarah Kopi di Indonesia, Ternyata Ada Hubungannya dengan Kolonialisme
Kopi. Foto: Mike Kenneally/Unsplash

Mungkin kamu sudah tahu, bahwa kopi yang sering kamu konsumsi itu ditemukan pertama kali di Ethiopia, kemudian perlahan-lahan menyebar ke Arab dan Eropa. Tapi proses masuknya ke Indonesia sudah tahu belum?

Sebelum kopi menjadi minuman klasik yang tren di Indonesia, dan sebelum kedai kopi berjamur di perkotaan, rupanya ada sejarah panjang di baliknya yang berkaitan dengan kolonialisme.

Penasaran seperti apa sejarah kopi di Indonesia? Siapkan kopi hangat favoritmu, ambil posisi duduk yang nyaman, dan bacalah penjelasannya di bawah ini.

Sejarah Kopi di Indonesia

Sejarah Kopi di Indonesia, Ternyata Ada Hubungannya dengan Kolonialisme (1)
Ilustrasi Sejarah Kopi di Indonesia. Foto: Delightin Dee/Unsplash

Kopi pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1699, dibawa oleh orang-orang Belanda. Dalam buku Kopi dan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Gayo karya Khalisuddin dkk, disebutkan bahwa kopi pertama yang masuk ke Indonesia adalah jenis Arabika, yang kemudian berkembang di perkebunan Jawa. Namun, pada tahun 1878, serangan jamur Karat Daun (Hemileia vastatrix) menjalar ke perkebunan kopi Arabika dan membuat kerugian.

Pihak Belanda tidak kehabisan ide, mereka mendatangkan spesies kopi baru, yaitu Liberika. Sayangnya kopi Liberika juga tidak bisa menahan serangan jamur Karat Daun. Tidak menyerah, Belanda kembali datang dengan spesies kopi baru pada 1900, yaitu Robusta. Robusta ternyata sukses bertahan dari serangan jamur dan akhirnya kembali menghijaukan perkebunan Jawa.

Mungkin pertanyaan yang timbul di benak kamu sekarang adalah, mengapa Belanda begitu gigih membudidayakan kopi di Indonesia?

Tentu saja itu tidak lepas dari reputasi kopi sebagai minuman yang sangat diminati banyak negara sejak abad keempat belas. Lalu rupanya kopi yang ditanam di perkebunan Jawa mempunyai mutu yang lebih disukai oleh orang Eropa, sehingga dengan begitu, Pemerintah Hindia Belanda menjadi komoditas ekspor utama pada saat itu.

Sementara Pemerintah Hindia Belanda makin kaya, masyarakat lokal justru terpuruk dalam perbudakan dan sistem kerja paksa. Dalam jurnal Antara Kolonialisme dan Keberlangsungan Kopi di Indonesia oleh Kurniawan Arif Maspul, dikutip pernyataan Brink bahwa “Kopi adalah tanaman penghasil uang yang penting bagi Belanda, dan orang Indonesia dipaksa menanam kopi untuk tujuan perdagangan Belanda.” Tidak hanya itu, pemerintahan kolonial juga mengabaikan kelestarian ekologi dan lingkungan dalam usaha mereka membudidayakan kopi.

Namun, akhirnya pada tahun 1945, saat Indonesia akhirnya merdeka, perkebunan kopi yang diusahakan Belanda akhirnya menjadi milik Indonesia. Sejak saat itulah, Indonesia resmi menjadi pemasok kopi dunia.

Kini, Indonesia menempati posisi keempat dengan produksi kopi terbesar di dunia, berdasarkan data International Coffee Organization (ICO), dengan produksi kopi sebanyak 11,95 juta karung pada tahun 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat bahwa produksi kopi di Indonesia pada tahun 2021 lalu mencapai 774,60 ribu ton. Sumatera Selatan menjadi provinsi yang menyumbang produksi kopi terbanyak sepanjang tahun 2021, yaitu 201,40 ribu ton.

Nah, itu dia penjelasan tentang sejarah kopi di Indonesia. Kini kamu jadi makin tahu kan bahwa minuman favoritmu itu ternyata memiliki sejarah panjang yang menarik.

Kapan kopi masuk ke Indonesia?

Kopi pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1699, dibawa oleh orang-orang Belanda.

Apa jenis kopi yang masuk pertama kali di Indonesia?

Disebutkan bahwa kopi pertama yang masuk ke Indonesia adalah jenis Arabika

Kapan kopi Robusta masuk Indonesia?

Tidak menyerah, Belanda kembali datang dengan spesies kopi baru pada 1900, yaitu Robusta.

(ADS)

Comments

Popular posts from this blog

Buah yang Bagus untuk MPASI Bayi 6 Bulan

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Kabar Terbaru KRI Nanggala