1 Tahun Penyingkiran 57 Pegawai KPK, 'Perlawanan Sehormat-hormatnya' Diluncurkan

1 Tahun Penyingkiran 57 Pegawai KPK, 'Perlawanan Sehormat-hormatnya' Diluncurkan
Dies natalis pertama IM57+ dan peluncuran buku atu catatan eks pegawai KPK, Perlawanan Seharian, di TIM, Jakarta Pusat, Jumat (30/9). Foto: Hedi/kumparan
Perlawanan Sehormat-hormatnya (Cerita Pegawai KPK Disingkirkan dari Pemberantasan Korupsi)

Kalimat di atas merupakan judul buku yang ditulis oleh para mantan pegawai KPK. Buku tersebut diluncurkan tepat satu tahun 57 pegawai lembaga antirasuah diberhentikan secara hormat karena tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dinilai oleh Komnas HAM dan Ombudsman bermasalah, 30 September 2021 lalu.

Peluncuran buku tersebut berbarengan dengan dies natalis pertama Indonesia Memanggil (IM57+ Institute), lembaga non-profit, tempat bernaung 57 eks pegawai KPK.

Buku 216 halaman itu memuat 25 tulisan eks pegawai KPK berdasarkan kesaksian dan pengalaman selama bekerja di lembaga antirasuah.

Ketua IM57+ Mochamad Praswad Nugraha menyampaikan, peluncuran buku tersebut sebagai penanda bahwa perjuangan untuk menyuarakan kebenaran dan pemberantasan korupsi masih akan terus bergema.

Praswad menambahkan bahwa dies natalis serupa akan diadakan setiap tahun. Upaya menolak lupa terhadap peristiwa pemecatan 57 pegawai oleh KPK.

"Kami lakukan tiap tahun sebagai bentuk tindakan 'Menolak Lupa', bahwa masyarakat dan kami, IM57+, merupakan satu kesatuan, bagian dari para pejuang pemberantasan korupsi yang ada di republik ini," kata Praswad pada peringatan satu tahun IM57 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (30/9).

"Buku ini akan menjadi semacam potret perjalanan kami di KPK dari pengalaman partikular setiap orang. Mereka memiliki keunikan dari pengalaman masing-masing,” tambah Praswad yang kini merupakan ASN Polri itu.

1 Tahun Penyingkiran 57 Pegawai KPK, 'Perlawanan Sehormat-hormatnya' Diluncurkan (1)
Markas IM57+ Institute. Foto: Twitter/@tatakhoiriyah

Buku itu disebut sebagai gambaran bagaimana para pegawai yang telah berjasa dalam pemberantasan korupsi melihat berbagai sudut pandang tentang KPK. Ada yang menceritakan kasus-kasus besar yang muncul ke publik, pengalaman pribadi selama bekerja belasan hingga puluhan tahun di KPK, pengalaman masa kecil, hingga cerita perubahan status dari pegawai KPK menjadi ASN.

Buku tersebut adalah hasil dari kerja sama antara IM57+ dengan Aliansi Jurnalis Jakarta.

Selain menerbitkan buku dan melakukan serangkaian seminar pemberantasan korupsi, Praswad menyebut bahwa IM57+ ke depan akan membuat semacam Akademi Pemberantasan Korupsi.

"Dalam dua tahun ke depan, insya Allah, IM57+ Institute akan membangun akademi antikorupsi," ujar Praswad.

Ia menjelaskan, nantinya dalam akademi tersebut, IM57+ Institute melalui anggotanya yang merupakan eks penyidik KPK akan melatih sepuluh pemuda terbaik di seluruh Indonesia mengenai antikorupsi atau pemberantasan korupsi.

Peringatan satu tahun pemecatan 57 pegawai KPK itu dihadiri juga oleh beberapa mantan Pimpinan KPK seperti Busyro Muqoddas, Abraham Samad, Saut Situmorang hingga Bambang Widjojanto.

Comments

Popular posts from this blog

Kabar Terbaru KRI Nanggala

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Sapi Limosin Bernama Posh Spice Ini Laku Rp 5,1 M: Termahal se-Dunia