Korban Tewas Serangan Rudal ke Konvoi di Zaporizhzhia Bertambah Jadi 30 Orang

Korban Tewas Serangan Rudal ke Konvoi di Zaporizhzhia Bertambah Jadi 30 Orang
Mobil-mobil hancur akibat serangan rudal Rusia, yang menghantam konvoi kendaraan, di Zaporizhzhia, Ukraina, Jumat (30/9/2022). Foto: Stringer/REUTERS

Korban tewas serangan rudal yang menghantam konvoi kendaraan warga sipil di pinggiran Kota Zaporizhzhia bertambah menjadi 30 orang. Puluhan lainnya mengalami luka-luka. Pihak Ukraina menuding Rusia di balik serangan tersebut.

"30 tewas dan 88 terluka akibat kejahatan perang Rusia lainnya di Zaporizhzhia. Di antara yang tewas adalah dua anak: seorang gadis 11 tahun dan anak laki-laki 14 tahun," kata kepala polisi nasional Ukraina Igor Klymenko di akun media sosialnya Jumat (30/9) dikutip dari AFP.

Sebelumnya, korban tewas disampaikan oleh pejabat Zaporizhzhia berjumlah 23 orang. Sementara korban luka mencapai 28 orang.

Klymenko juga mengatakan, dalam informasi teranyar, seorang gadis berusia tiga tahun termasuk di antara warga yang terluka. Selain itu, seorang petugas kepolisian berusia 36 tahun tewas dalam serangan tersebut.

Dia menambahkan, 27 petugas polisi lainnya termasuk di antara yang terluka, dan empat dari mereka dalam kondisi serius.

Korban Tewas Serangan Rudal ke Konvoi di Zaporizhzhia Bertambah Jadi 30 Orang (1)
Sebuah kawah yang ditinggalkan oleh serangan rudal Rusia yang menghantam konvoi kendaraan, di Zaporizhzhia, Ukraina, Jumat (30/9/2022). Foto: Stringer/REUTERS

Menurut pantauan media setempat, polisi dan tim medis darurat telah berada di lokasi serangan dan menemukan bahwa kondisi kendaraan-kendaraan konvoi tersebut sudah hancur.

Gubernur Zaporizhzhia Oleksandr Starukh mengatakan pasukan Rusia meluncurkan serangan rudal ke konvoi sipil yang menunggu untuk menyeberang ke bagian wilayah yang dikuasai Rusia.

Korban Tewas Serangan Rudal ke Konvoi di Zaporizhzhia Bertambah Jadi 30 Orang (2)
Seorang pria tewas terlihat di dalam mobil setelah serangan rudal Rusia menghantam konvoi kendaraan, di Zaporizhzhia, Ukraina, Jumat (30/9/2022). Foto: Stringer/REUTERS

Pusat industri selatan Zaporizhzhia, dengan populasi 700.000 orang sebelum perang, berada di bawah kendali Ukraina tetapi menjadi sasaran serangan roket Rusia. Kini, Zaporizhzhia menjadi satu dari empat wilayah yang dianeksasi oleh Rusia berdasarkan hasil referendum yang telah dilakukan.

Meski aneksasi ini ditolak oleh sejumlah pihak, seperti Kiev yang akan melakukan perlawanan balik hingga NATO yang mengecam dan menyatakan pencaplokan wilayah itu tidak sah dan ilegal.

Comments

Popular posts from this blog

Buah yang Bagus untuk MPASI Bayi 6 Bulan

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Kabar Terbaru KRI Nanggala