Korut Uji Coba 2 Rudal Balistik Sebelum Kedatangan Wapres AS di Korsel
Korea Utara kembali melakukan uji coba senjata dan menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai bagian timur semenanjung Korea.
Tindakan itu dilakukan tepat sehari sebelum kedatangan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris ke Seoul, Korea Selatan.
Laporan itu disampaikan oleh angkatan militer Korsel pada Rabu (28/9). Peluncuran uji coba rudal itu juga dilakukan dua hari setelah Amerika Serikat dan Korsel menggelar latihan militer gabungan yang melibatkan kapal induk di perairan lepas pantai timur Korsel.
Sementara pada Minggu (25/9), militer Pyongyang telah menembakkan rudal balistik lainnya ke arah laut lepas pantai di bagian timur. Semua aktivitas militer tersebut terjadi hanya dalam beberapa hari sebelum kunjungan Harris ke Korsel.
Dalam pidatonya saat berada di kapal USS Howard di Kota Yokosuka, Jepang, Harris mengecam peluncuran rudal balistik Korut di hari Minggu dan menyebutnya sebagai program senjata terlarang yang mengancam stabilitas regional, serta melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB.
Salah satu agenda Harris mengunjungi kawasan Asia Timur dalam rangka mewakili AS di pemakaman eks perdana menteri Jepang Shinzo Abe yang dihelat pada Senin (27/9) di Tokyo.
Usai bertolak dari Jepang, Harris dijadwalkan tiba di Seoul pada Kamis (29/9) dan mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) Korsel-Korut. DMZ merupakan garis demarkasi yang menandai perbatasan antara kedua negara tersebut.
Harris akan mengelilingi DMZ, menemui pasukan Korsel, dan mendapatkan pengarahan operasional dari para komandan AS. Dalam kesempatan tersebut, dia berniat menegaskan komitmen AS dalam menjamin keamanan Korsel di tengah ancaman nuklir Korut.
“Hampir 70 tahun sejak Perjanjian Gencatan Senjata Korea, kunjungan itu akan menggarisbawahi kekuatan dari aliansi antara Seoul dan Washington dalam menghadapi setiap ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara,” jelas seorang pejabat AS, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (27/9).
Rencana kunjungan Harris ke DMZ telah dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Korsel, Han Duck-soo, yang sebelumnya telah mengadakan pertemuan tatap muka dengan wakil presiden wanita pertama AS itu.
“Kunjungan Anda ke DMZ dan Seoul akan menjadi demonstrasi simbolis dari komitmen kuat Anda terhadap keamanan dan perdamaian di Semenanjung Korea,” tutur Han kepada Harris di Tokyo.
Lebih lanjut, DMZ Korea adalah perbatasan sepanjang 248 kilometer yang melintasi Semenanjung Korea. Zona tersebut berfungsi sebagai pemisah antara kedua negara yang telah disepakati sebelumnya. Sejumlah pejabat asing telah mengunjungi daerah yang dijaga ketat itu untuk agenda diplomatik.
Mantan Presiden AS, Donald Trump, adalah orang pertama yang bertemu dengan pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un di DMZ Korea. Mereka mengadakan tiga pertemuan hingga Juni 2019. Itu merupakan upaya terakhir Trump yang gagal membujuk penghentian program rudal dan nuklir Kim.
Comments
Post a Comment