Saudara Perempuan Kim Jong Un Kecam Keputusan AS Kirim Tank Abrams ke Ukraina
Saudara perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un, Kim Yo Jong, turut berkomentar usai Amerika Serikat menyatakan kesiapan mengirim tank canggih miliknya, Abrams, ke Ukraina. Dia mengutuk pemasokan tank tempur tersebut.
Dikutip dari AP News, Kim Yo Jong mengatakan Washington tengah meningkatkan perang proksi yang bertujuan untuk menghancurkan Moskow.
Dikutip dari laman Kemhan RI, perang proksi adalah sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal.
Kim Yo Jong bahkan menyalahkan Amerika atas krisis di Ukraina. Sebab kebijakan pihak Barat disebutnya telah memaksa Rusia mengambil tindakan militer untuk melindungi kepentingan keamanan negaranya.
Padahal di sisi lain, Korut juga sepanjang 2022 telah melakukan uji coba terhadap setidaknya 70 rudal termasuk senjata berkemampuan nuklir yang diyakini mampu menargetkan Korea Selatan dan daratan Amerika.
Amerika telah menuduh Korut mengirimkan sejumlah besar peluru artileri dan amunisi lainnya ke Rusia untuk mendukung invasi di Ukraina, meskipun Korut telah berulang kali membantah klaim tersebut.
Komentar Kim Yo Jong itu disampaikan melalui Kantor Berita Pusat Korea. Komentar tersebut muncul setelah Amerika menyatakan akan mengirimkan setidaknya 31 tank MI Abramas ke Ukraina. Keputusan Amerika mengikuti persetujuan Jerman untuk mengirimkan 14 tank Leopard 2 A6 ke Ukraina.
Kim Yo Jong mengatakan pemerintahan Biden "jauh melewati garis merah" dengan mengirimkan tank tersebut. Keputusan itu dinilai mencerminkan "niat jahat untuk mewujudkan tujuan hegemoniknya dengan lebih memperluas perang proksi untuk menghancurkan Rusia."
“AS adalah penjahat kelas kakap yang menimbulkan ancaman dan tantangan serius bagi keamanan strategis Rusia dan mendorong situasi regional ke fase serius saat ini,” kata dia.
"Saya tidak ragu bahwa perangkat keras militer apa pun yang dibanggakan AS dan Barat akan hancur berkeping-keping di hadapan semangat juang yang tak tergoyahkan dan kekuatan tentara dan rakyat Rusia yang heroik," sambung dia.
Korut merupakan negara yang sudah mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, dua wilayah yang didukung Rusia di timur Ukraina.
Comments
Post a Comment