Damkar soal Kepala Balita Tersangkut Kaleng Wafer: Penasaran Pake Topi
Beredar video memperlihatkan petugas Pemadam Kebakaran atau Damkar Kota Tasikmalaya menolong kepala seorang balita yang tersangkut kaleng wafer. Video itu diunggah akun Instagram resmi Damkar Kota Tasikmalaya.
Dalam video itu tampak kaleng wafer itu tak bisa dicopot dari kepala balita tersebut. Proses evakuasi berlangsung dramatis karena balita terus menangis kesakitan.
Menggunakan pemotong besi, petugas damkar sangat berhati-hati. Proses evakuasi disaksikan langsung orang tua balita tersebut. Setelah beberapa lama, akhirnya kaleng wafer itu berhasil dicopot petugas. Tampak ada sedikit memar di kepala balita itu.
"Alhamdulillah proses penyelamatan berhasil dilaksanakan dalam waktu ±10 menit," demikian keterangan di akun Instagram @damkar_kota_tasikmalaya113.
Orang tua balita itu juga menyampaikan ucapan terima kasih pada petugas damkar yang telah turun tangan mengevakuasi kaleng wafer tersebut.
Dihubungi terpisah, Kepala bidang Damkar Kota Tasikmalaya, Jawa Barat Boedi Santosa membenarkan insiden tersebut. Sebelum ditangani Damkar, orang tua balita bernama Muhammad Gabriel sempat berusaha membawa anaknya ke rumah sakit.
Setibanya di rumah sakit, karena alasan keterbatasan alat. Pihak Rumah Sakit lalu meminta orang tua Gabril menghubungi Damkar.
"Kemungkinan pada saat itu orang tua balita itu panik karena tak bisa dilepas dari kepalanya. Kemudian korban dibawa ke rumah sakit," kata Boedi Santosa, Senin (31/7).
"Ya Mungkin karena rumah sakit tak punya alat khusus untuk membuka kaleng biskuit itu, kemudian disarankan untuk datang ke Damkar Kota Tasikmalaya," sambungnya.
Insiden itu sendiri, lanjut Boedi, terjadi pada Minggu 30 Juli lalu. Proses evakuasi berlangsung sekitar 10 menit.
“Ya Kalo Penanganannya menggunakan kita gunakan mesin gerinda yang dibilas menggunakan air agar tidak panas terhadap kulit kepala bocah itu. Proses evakuasi berlangsung selama 10 sampai 15 menitan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Boedi menyebut, kasus ini berawal saat balita tersebut penasaran kemudian memasang kaleng wafer ke kepalanya. Nahas, kepala balita itu terlalu dalam masuk ke kaleng wafer.
"Sepertinya itu karena korban penasaran lalu memakai kaleng itu seperti topi. Tapi terlalu dalam dimasukkan ke kepalanya karena hampir menutup mata," tutupnya.
Comments
Post a Comment