Mengeksploitasi Keputusasaan diri
Di suatu malam yang suntuk di sebuah negeri yang bernama Desa Bato, berkelanalah 3 orang pemuda yang sedang hilang arah dalam perjalanannya mencari jati diri.
Tiga pemuda tersebut merupakan mahasiswa KKN yang diutus oleh Universitas Andalas dalam rangka menebarkan wahyu yang telah mereka peroleh dari bidang studi mereka masing-masing di kampus.
Menyiasati kebosanan dan keresahan yang bagaikan samudera yang dipandang tak berujung, tiga pemuda yang kita sebut saja three idiot ini, mulai mencoba untuk mengambil hikmah dari realitas kehidupan yang absurd. Dengan rasa penasaran tinggi, langkah pertama yang terpikirkan oleh mereka adalah memainkan peran di dunia lain.
Langkah pertama yang dijadikan pijakan untuk mencapai kehidupan KKN yang ideal itu pun berbuah manis. Mereka berhasil menuai perperangan antar dimensi hingga terjadinya pertumpahan darah di dedaunan nan kering. Salah satu dari three idiot itu pun berakhir dengan keluarnya darah dari muncungnya yang diselimuti brewok ala arabic, sayangnya tidak sampai kesurupan.
Akibat kekalahan yang sama sekali tidak dramatis itu, dengan cara menapaki bumi yang kita sepakati sudah tua ini, para idiot ini dengan kecermatannya yang tinggi mampu menemukan sebuah langkah pasti, yaitu "tidur" dan kemudian terbangun lagi untuk mengulangi hari-hari yang sama.
Tidak ada solusi dari mereka sendiri dalam menghadapi paradoksnya kehidupan KKN yang monoton ini. Mengeksploitasi keputusasaan pun sudah dilakukan semaksimal mungkin. Namun, Three idiot ini masih selalu berharap agar ditunjukkan jalan yang lurus dari siapa pun. Bahkan sampai detik ini.
Tertanda "Three Idiot":
-
Enggal Prayoga
-
Farras Yufadillah
-
Fauzan Mubaraq
Comments
Post a Comment