Polisi Selidiki Kasus Siswa SD di Jombang Diduga Dibully dan Dilempar Kayu

Ilustrasi anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock
Ilustrasi anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock

Orang tua siswa SD kelas 1 berinisial AA (8) di wilayah Kecamatan Kabuh, Jombang, melapor ke polisi terkait dugaan penganiayaan yang dialami anaknya. AA diduga mengalami bullying hingga dilempar kayu oleh murid lain yang masih satu sekolah.

Wakapolres Jombang, Kompol Hari Kurniawan, mengatakan laporan tersebut dibuat ibu korban, Nur Aini, pada Rabu (27/9). Dia datang ke SPKT Polres Jombang bersama keluarganya.

"Laporan sudah diterima sudah dilakukan visum terhadap korban," ujar Hari kepada kumparan, Kamis (28/9).

Hari menyampaikan, pihaknya akan melakukan penyelidikan kasus yang menimpa AA tersebut mulai Jumat (29/9). Sejumlah saksi akan dipanggil untuk diperiksa.

"(Laporan) atas permintaan orang tua korban dilanjutkan permintaan keterangan korban dan saksi-saksi rencana besok hari Jumat," ucapnya.

Hari menjelaskan, berdasarkan keterangan awal, peristiwa pelemparan kayu itu bukan aksi bullying dari teman sekelas korban. Menurutnya ada unsur ketidaksengajaan dalam peristiwa tersebut.

"Berdasarkan keterangan awal dari korban, peristiwa yang terjadi bukan penganiayaan tapi tidak sengaja. Saat korban bermain mau ambil plastik membungkuk dan ketika berdiri temannya yang satu kelas di kelas 1 SDN di wilayah Kabuh membuang kayu keluar dan nahasnya mengenai kepala," jelasnya.

Korban Kerap Dibully

Ibu korban, Nur Aini, sebelumnya mengatakan peristiwa pelemparan kayu itu terjadi pada Senin (25/9). Saat itu anaknya sedang bermain mencari plastik.

“Dia lagi bermain nyari plastik, terus temannya yang melempar kayu, terkena kepala anak saya, di belakang kelas,” kata Nur kepada wartawan, Rabu (27/9).

Setelah terkena pukulan kayu, korban langsung ketakutan karena melihat darah mengucur di kepalanya. Ia lalu ditolong oleh teman-temannya dan pihak sekolah membawanya ke klinik terdekat untuk menjalani perawatan.

“Dia tertunduk, ngejer-ngejer (gemetar), ‘kepala saya pecah’, anaknya sudah gemetar dan lemas terus dibawa teman-temannya,” ucapnya.

Sepulang dari klinik, perban di kepala AA terbuka. Nur pun khawatir dan membawa anaknya itu ke klinik lagi. Di situ, Nur melihat luka yang menganga di kepala AA.

“Luka sobek. Anaknya tidak mau dijahit,” terangnya.

Nur mengungkapkan bahwa anaknya sering kali mendapatkan perundungan oleh teman-temannya.

“Anaknya itu enggak pernah bilang apa-apa sama saya. Pasti temannya itu yang bilang kalau anak saya dibenturkan ke meja, di-bully temannya,” ungkapnya.

Comments

Popular posts from this blog

Kabar Terbaru KRI Nanggala

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Sapi Limosin Bernama Posh Spice Ini Laku Rp 5,1 M: Termahal se-Dunia