Internet dan Saluran Komunikasi di Jalur Gaza Mati Total

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Kamis (26/10/2023). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Kamis (26/10/2023). Foto: Mohammed Salem/REUTERS

Serangan Israel telah merusak jaringan seluler dan internet yang ada di Jalur Gaza. Dilansir Middle East Eye, pada Jumat (27/10) waktu setempat, saat ini seluruh jaringan komunikasi di Jalur Gaza mati total akibat serangan tersebut.

"Dengan sangat menyesal, kami mengumumkan penghentian total semua layanan komunikasi dan layanan internet di Jalur Gaza sehubungan dengan agresi yang sedang berlangsung," tulis perusahaan telekomunikasi setempat, Jawwal, dalam pernyataannya, Jumat (27/10).

Hal ini juga dilaporkan oleh jurnalis dan aktivis yang ada di sana. Mereka menyebut, pemadaman jaringan seluler dan internet sudah menyebar di seluruh wilayah Jalur Gaza yang masih dikepung.

"Pengeboman hebat dalam satu jam terakhir membuat seluruh rute komunikasi yang menghubungkan Jalur Gaza dengan dunia luar hancur," lanjut pernyataan Jawwal.

Warga Palestina berdiri di lokasi serangan Israel di sebuah rumah di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Kamis (19/10/2023). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
Warga Palestina berdiri di lokasi serangan Israel di sebuah rumah di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Kamis (19/10/2023). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS

Selain itu, selama sepekan belakangan, Israel juga memutus kebutuhan dasar manusia di Jalur Gaza, termasuk bahan bakar. Akibatnya, sejumlah rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Indonesia (RSI) yang terletak di bagian utara gelap gulita karena bahan bakar sudah menipis dan sulit didapatkan.

Pekan lalu, RSI hanya bisa menyalakan listrik selama sekitar 5 jam saja pada siang hari. Untuk menghemat bahan bakar, RSI juga harus menggunakan daya dari solar panel yang terpasang di atas bangunan.

Dengan tidak adanya bahan bakar untuk menghidupkan listrik, nyawa lebih dari 100 bayi yang baru lahir dan ditempatkan di inkubator terancam.

Comments

Popular posts from this blog

Kabar Terbaru KRI Nanggala

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Sapi Limosin Bernama Posh Spice Ini Laku Rp 5,1 M: Termahal se-Dunia