Warga Israel yang Disandera Hamas Minta Netanyahu Setujui Pertukaran Tawanan
Hamas merilis sebuah video yang menunjukkan tiga orang wanita. Salah satu wanita dalam video itu mengaku sebagai tawanan Hamas yang sudah 23 hari ditangkap.
Wanita itu menilai ia dan tawanan yang lain merupakan korban kegagalan negaranya dalam melindungi warga. Ia juga meminta PM Israel Benjamin Netanyahu untuk membebaskan mereka dengan cara pertukaran tawanan seperti yang ditawarkan Hamas.
Netanyahu menanggapi video tersebut. Dikutip dari AFP ia mengatakan video itu sebagai propaganda psikologis yang kejam.
“Ini adalah propaganda psikologis yang kejam oleh Hamas-ISIS,” kata Netanyahu.
English caption pic.twitter.com/Q7Z3XCxE3w
— يوسف الأوسي (@yusefren) October 30, 2023
Netanyahu menyebut ketiga wanita tersebut ialah Yelena Trupanob, Daniel Aloni dan Rimon Kirsht. Ia memastikan akan memulangkan para sandera termasuk mereka bertiga.
"untuk membawa pulang semua orang yang diculik dan hilang," pungkas Netanyahu.
Israel mengatakan sedikitnya 239 orang diculik dalam serangan yang dilancarkan pada 7 Oktober dan 1.400 orang tewas. Hamas mengatakan lebih dari 8.300 orang telah tewas dalam serangan balasan Israel di Jalur Gaza sejak itu.
Hamas Tawarkan Pertukaran Tawanan
Sebelumnya pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, mengaku siap melakukan pertukaran tawanan dengan Israel. Dilansir Al arabiya News, pertukaran itu dilakukan dengan syarat yakni Israel harus bisa melepaskan tahanan Palestina yang dipenjara.
“Kami siap untuk segera melakukan kesepakatan pertukaran tahanan yang mencakup pembebasan semua tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel dengan imbalan semua tahanan yang ditahan oleh perlawanan Palestina,” kata Sinwar dalam sebuah pernyataan, Sabtu (28/10).
Comments
Post a Comment