Sejumlah Oknum Prajurit TNI Keroyok 4 Warga di Depan Polres Jakpus
Sejumlah anggota TNI terlibat aksi pengeroyokan terhadap empat warga sipil tepat di depan Markas Polres Metro Jakarta Pusat pada Kamis (28/4) dini hari. Keempat korban tersebut adalah Abdullah (26), Mamih (42), Hasan (32), dan Syefri Wahyudi (26).
"Di jalan raya depan Polres Jakpus tergeletak 4 orang dalam kondisi terluka," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro kepada wartawan, Kamis (28/3).
Susatyo menjelaskan, peristiwa itu dipicu adanya aksi pengeroyokan yang lebih dulu dialami seorang prajurit TNI bernama Prada Lukman di Pasar Cikini, Jakarta Pusat, sehari sebelumnya pada Rabu (27/3) dini hari.
Adapun penyebab Prada Lukman dikeroyok lantaran salah satu pedagang di Pasar Cikini, yang juga memiliki anak anggota TNI, terlibat perselisihan dengan seseorang bernama Odi Rohadi.
"Kebetulan ada pedagang yang memiliki anak seorang TNI, kemudian bersama Prada Lukman datang ke rumahnya Odi," jelas Susatyo.
"Kemudian terjadi cekcok mulut, diteriakin maling, akhirnya warga keluar, melakukan pengeroyokan. Empat orang berhasil melarikan diri, satu Prada Lukman ini, karena motornya tertinggal, akhirnya menjadi korban pengeroyokan warga," sambungnya.
Dari hasil penyelidikan, ada 3 orang warga sipil yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan Prada Lukman. Yakni, Odi Rohadi, Fazli, dan Maulana.
"Odi Rohadi, perannya memprovokasi, meneriakkan maling, kemudian membawa ke rumah kosong. Kemudian Fazli ini perannya membawa tali karena Prada Lukman diikat. Kemudian Maulana, perannya melakukan pemukulan," jelasnya.
Atas pengeroyokan yang dialami Prada Lukman, sejumlah prajurit TNI lantas mendatangi Polres Metro Jakarta Pusat untuk memastikan ketiga tersangka pengeroyokan diproses dengan benar.
Rupanya, banyak prajurit TNI yang datang semakin banyak. Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat meminta bantuan Garnisun untuk bisa memberikan pengertian kepada mereka.
Sekitar pukul 01.00 WIB, ada empat orang yang tiba-tiba diletakkan dalam kondisi terluka di depan Mapolres Jakarta Pusat. Namun belum dijelaskan rinci bagaimana proses pengeroyokan itu bisa terjadi. Termasuk siapa saja para korban itu.
"Pada hari Kamis, tanggal 28 Maret 2024 sekitar pukul 01.00 WIB, tiba-tiba di jalan raya depan Polres Jakarta Pusat itu tergeletak empat orang dalam kondisi terluka, dengan sejumlah orang yang melakukan penganiayaan di depan jalan raya depan Polres Jakpus," ungkap Susatyo.
Sementara itu, Danpomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar, menyebut belasan prajurit yang diamankan karena diduga terlibat pengeroyokan terhadap 4 warga sipil itu.
"Jumlah yang mengeroyok orang-orang ini, kita belum bisa tentukan. Tapi yang diamankan Pomdam ini ada 8 orang, ditambah mungkin sore ini lagi 6 orang. Nanti akan kita pisah-pisahkan apa terlibat langsung atau hanya ikut-ikutan," kata Irsyad.
"Masih lakukan pemeriksaan. Hukum seberat-beratnya pasal penganiayaan, mungkin akan berpotensi dipecat," tuturnya.
Comments
Post a Comment