Gunung Api Ruang di Kabupaten Sitaro Alami Erupsi, Terjadi Ratusan Kali Gempa

Suasana terkini erupsi Gunung Api Ruang yang ada di Pulau Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).
Suasana terkini erupsi Gunung Api Ruang yang ada di Pulau Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).

SITARO-Gunung Api Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), mengalami erupsi pada Selasa (16/4/2024) siang tadi. Cahaya api dan asap putih tebal terlihat jelas di gunung berapi yang ada di Pulau Tagulandang tersebut.

Hal ini berdampak pada naiknya status Gunung Api Ruang hingga dua kali dalam sehari ini. Sebelumnya, dari status level 1 normal menjadi level 2 Waspada pada pukul 10.00 Wita, dan sekitar pukul 16.00 Wita, kembali dinaikan menjadi status level 3 Siaga. Perubahan status gunung ini terhitung hanya dalam kurun waktu 8 jam.

Peningkatan status gunung ini didasarkan pada evaluasi Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), yang mengamati peningkatan aktivitas vulkanik melalui pemantauan visual dan instrumental.

Dari pengamatan visual Gunung Ruang periode 1-16 April 2024 pada umumnya cuaca cerah hingga hujan. Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Asap kawah mulai teramati pada pagi hari Selasa (16/4) dengan ketinggian 200-500 meter, dengan warna asap putih tebal. Dan pada pukul 13.37 Wita teramati erupsi dengan intensitas lemah, warna asap putih tebal, dengan suhu udara sekitar 26-32 C.

Sementara dalam pengamatan instrumental, tercatat bahwa Gunung Ruang mengalami 210 kali Gempa vulkanik dalam (VTA), 3 kali gempa tektonik lokal, dan 163 kali gempa tektonik jauh dalam periode 1-16 April. Selain itu, terjadi 2 kali gempa terasa dengan magnitudo I MMI.

Jumlah kejadian gempa vulkanik, terutama gempa vulkanik dalam, mengalami peningkatan signifikan pada 1-15 April dibandingkan Maret lalu. Termasuk pada hari ini, jumlah gempa vulkanik dalam mengalami eskalasi dalam waktu 12 jam atau sejak pukul 00.00-12.00 Wita dengan 198 kali terjadi.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, menjelaskan bahwa kegempaan vulkanik didominasi gempa tektonik, yang kemungkinan disebabkan oleh Subduksi Sulawesi Utara dan Subduksi Ganda di Laut Maluku.

Subduksi adalah proses tektonisme di mana pada batas dua lempeng baik antar lempeng benua, antar lempeng samudra maupun antara keduanya, saling bertumbukan dan lempeng yang tebal menunjam ke bawah lempeng yang lebih tipis.

"Namun, pada periode 1-16 April, aktivitas vulkanik Gunung Ruang juga ditandai dengan peningkatan Gempa Vulkanik Dalam (VTA) setelah terjadi Gempa Tektonik pada 9 dan 14 April," ungkap Hendra.

Hendra menjelaskan bahwa kemunculan Gempa Vulkanik Dalam (VTA) biasanya terkait dengan migrasi magma dari kedalaman bumi ke permukaan. Sehubungan dengan perubahan status gunung ini, pihaknya telah mengeluarkan rekomendasi kepada masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tetap waspada.

"Rekomendasi ini mencakup larangan mendekati kawah aktif dalam radius 2 kilometer, pengunjung tidak diperbolehkan menginap di kawasan kawah aktif, dan diharapkan untuk menjauhi lubang tembusan gas di sekitar kawah guna menghindari bahaya gas beracun," tutur Hendra.

Hendra menekankan pentingnya tenang dan melanjutkan aktivitas seperti biasa bagi masyarakat di sekitar Gunung Ruang. Ia meminta mereka untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu tentang erupsi gunung.

franky salindeho

Comments

Popular posts from this blog

Kabar Terbaru KRI Nanggala

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Sapi Limosin Bernama Posh Spice Ini Laku Rp 5,1 M: Termahal se-Dunia