KCBD Sulawesi Utara Terus Sosialisasikan Pentingnya Isu Kesehatan Mental

Diskusi terkait isu kesehatan mental yang digelar Komunitas Cegah Bunuh Diri (KCBD) Sulawesi Utara, dalam rangka peringatan Hari Cegah Sedunia.
Diskusi terkait isu kesehatan mental yang digelar Komunitas Cegah Bunuh Diri (KCBD) Sulawesi Utara, dalam rangka peringatan Hari Cegah Bunuh Diri Sedunia.

MANADO - Momen peringatan Hari Cegah Bunuh Diri Sedunia, dimanfaatkan Komunitas Cegah Bunuh Diri (KCBD) Sulawesi Utara (Sulut), untuk kembali mensosialisasikan pentingnya isu kesehatan mental, lewat berbagai kegiatan.

Kegiatan-kegiatan itu dikemas dalam bentuk konseling kelompok, kamar curhat dan Komunitas Berbasis Masyarakat, sehingga penerimaan pengetahuan tentang isu kesehatan mental lebih mengena.

Founder KCBD Sulut, Hanna Monareh MPsi Psikolog, dalam pengantar kegiatan bertajuk "Ubah Narasi tentang Bunuh Diri", membeberkan jika data World Health Organization (WHO), menyatakan depresi berada pada urutan ke empat penyakit mematikan di dunia.

Di tahun 2019, sekitar 800 orang meninggal, dan didominasi oleh usia muda. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, angka kasus bunuh diri di Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 670 kematian. Didominasi oleh usia yang lebih tua.

"Sebenarnya ini merupakan isu sensitif, tetapi jangan sampai kita hanya merasa simpati saja, tetapi mari kita bergerak merasakan empati. Empati dengan melakukan hal yang positif, yaitu bagaimana kita bisa mencegah daripada mengobati," ujar dr Hanna, yang juga Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Sulut.

Dijelaskan dr Hanna, kasus bunuh diri merupakan isu kesehatan mental, di mana individu dapat melakukan tindakan di luar kesadaran, yang bisa dipicu oleh perasaan jika suatu kondisi adanya rasa tidak peduli dari siapa pun.

"Jadi ada suatu masa di mana kondisi psikologis kita nantinya memutuskan untuk mengambil keputusan mengakhiri hidup. Dan ini bisa terjadi kepada siapa saja, termasuk yang rajin berdoa dan lain-lain. Jadi ini adalah kesehatan mental yang tentunya perlu jadi perhatian," ujar dr Hanna.

Untuk itu, dia menjelaskan KCBD melalui tagline yaitu "Kamu tidak Sendiri, Kamu Berharga", mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa orang yang mempunyai pemikiran untuk mengakhiri hidup dipengaruhi kondisi psikis yang kompleks.

Menurutnya, seseorang yang melakukan upaya tindakan bunuh diri dipengaruhi berbagai faktor seperti keluarga, ekonomi, pergaulan, beban pekerjaan, sosial masyarakat, dan yang paling penting adalah faktor diri individu itu sendiri.

"Dan yang penting "Learn to Love Yourself atau belajar mencintai diri kamu, karena yang paling tahu tentang diri kamu adalah diri kamu sendiri," ujar dr Hanna kembali.

Comments

Popular posts from this blog

Buah yang Bagus untuk MPASI Bayi 6 Bulan

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Kabar Terbaru KRI Nanggala