Perma Agt Optimalkan Potensi Pertanian di Desa Pejambon dengan Program Bina Desa

Kegiatan Bina Desa Pejambon di Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran yang di selenggarakan oleh Perma AGTFakultas Pertanian Unila | Foto : Ist
Kegiatan Bina Desa Pejambon di Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran yang di selenggarakan oleh Perma AGTFakultas Pertanian Unila | Foto : Ist

Lampung Geh, Pesawaran - Desa Pejambon di Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, menjadi lokasi kegiatan Bina Desa yang diselenggarakan oleh Persatuan Mahasiswa Agroteknologi (Perma Agt) Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) pada Sabtu (14/9).

Dengan tema "Meningkatkan Potensi Desa Pejambon melalui Inovasi Pertanian yang Lebih Optimal," program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi jagung di desa tersebut, yang merupakan salah satu komoditas utama mereka.

Program ini juga merupakan inisiatif unggulan dari Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat Perma Agt. Kegiatan meliputi sosialisasi dan pelatihan kepada warga desa mengenai teknik pertanian yang lebih efisien dan inovatif.

Ketua Umum Perma AGT, Deni Tri Prabowo, dalam kegiatan bina desa Pejambon, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran | Foto : Ist
Ketua Umum Perma AGT, Deni Tri Prabowo, dalam kegiatan bina desa Pejambon, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran | Foto : Ist

Ketua Umum Perma Agt, Deni Tri Prabowo, menekankan pentingnya kegiatan ini dalam menerapkan nilai-nilai tri dharma perguruan tinggi.

"Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari tri dharma perguruan tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat," ujar Deni.

Deni menggarisbawahi bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen mahasiswa untuk memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat dengan memanfaatkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

"Kami percaya bahwa mahasiswa harus tidak hanya belajar dan meneliti, tetapi juga berkontribusi langsung kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu yang telah diperoleh," katanya

Sementara, Kepala Desa Pejambon, Edi Wartoyo, menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini.

Ia menyoroti peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan dan intelektual yang dapat mendorong kemajuan desa.

“Kegiatan ini sangat berharga bagi kemajuan desa kami. Saya berterima kasih kepada mahasiswa yang telah berkontribusi dalam program ini. Keberadaan mahasiswa sebagai kaum intelektual memang dapat menciptakan perubahan yang signifikan,” ujarnya

Dalam program ini terdapat sesi sosialisasi dan pelatihan yang mencakup penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan kualitas tanah dan pengendalian hama terpadu dalam memaksimalkan hasil panen jagung.

Salah satu narasumber, Dedy Prasetyo menjelaskan bahwa kondisi tanah yang kurang subur dapat mempengaruhi produktivitas jagung.

"Produktivitas jagung yang kurang optimal sering kali disebabkan oleh kondisi tanah yang tidak ideal. Penambahan bahan organik sangat penting untuk mencukupi kebutuhan unsur hara tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih baik," jelasnya.

Dengan suksesnya kegiatan ini, diharapkan Desa Pejambon dapat memanfaatkan teknologi dan pengetahuan baru untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka, terutama dalam budidaya jagung, dan memperkuat peran serta kontribusi mahasiswa dalam pembangunan desa. (Cha/Put)

Comments

Popular posts from this blog

Buah yang Bagus untuk MPASI Bayi 6 Bulan

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Kabar Terbaru KRI Nanggala