Farhan Unggul Quick Count Kota Bandung, Selebrasi Pakai Seragam Hansip
Pasangan Calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 03, M Farhan-Erwin, unggul sementara dalam hasil quick count atau hitung cepat ketimbang paslon lainnya.
Berdasarkan hasil quick count lembaga survei indikator pukul 20.00 WIB, mereka mengantongi suara 46,93 persen. Kemudian disusul paslon nomor urut 02 Haru-Dhani dengan 34,97 persen, paslon nomor urut 04 Arfi-Yena 13,68 persen, kemudian paslon nomor urut 01 Dandan-Arif dengan 6,64 persen.
Merespons keunggulan tersebut, Farhan mengatakan pihaknya percaya diri hasil itu akan bertahan konsisten. Sebab, menurutnya selisih margin yang ada sekitar 10 persen.
Dia pun mengatakan akan menjaga raihan tersebut hingga hasil resminya ditetapkan dan dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung.
“Secara perhitungan statistik kita memang sudah cukup percaya diri, bahwa hasil ini akan konsisten. Karena rata-rata data sudah mencapai 70 persen mendekati 80 persen, semuanya menunjukkan margin yang lumayan besar yaitu 10 persen,” ucapnya di rumah pemenangan di Jalan Begawan, Bandung, Rabu (27/11).
Dia juga mengungkap bahwa dirinya dengan para paslon yang lain telah berkomunikasi sejak pagi, di hari pencoblosan via WhatsApp. Salah satu dari topik obrolan itu, katanya, adalah kesepahaman, bahwa siapapun yang kelak menang tak bakal berpengaruh buruk pada hubungan baik di antara keempat.
“Kami berempat, saya, kang Haru, kang Arfi, kang Dandan, bersepakat ‘Kajeun kumaha oge urang mah dulur’. Jadi siapa pun yang menang kita tetap saudara,” ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Farhan mengenakan seragam hansip. Busana tersebut memang kerap ia kenakan di sejumlah kesempatan selama masa kampanye, termasuk pada saat debat publik.
Adapun soal asal-usul ide kostum tersebut, Farhan bilang itu muncul dari usul tim pemenangan yang mengajaknya mengenakan pakaian Hansip untuk berinteraksi dengan masyarakat di acara Braga Bebas Kendaraan (Braga Beken) pekan pertama.
Kostum itu dipilih sengaja, agar terlihat mencolok sehingga mudah diingat oleh masyarakat.
“Kang Erwin juga awalnya ragu-ragu, pas kita awal deklarasi. Tapi biarin, karena ternyata baju hansip ini jadi simbol yang ikonik bagaimana kami berdua jadi pasangan yang egaliter, yang bermasyarakat,” tuturnya.
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa kostum tersebut menandakan kesiapannya bekerja keras untuk Kota Bandung. Seperti Hansip yang siap 24 jam.
Dia pun berniat tetap mengenakan seragam hansip itu di momen-momen tertentu, jika kelak telah memenangi kontestasi Pilwalkot Bandung.
“Apakah bajunya akan tetap dipakai? Yah akan kami abadikan. Akan dipakai di momen-momen tertentu,” ucapnya.
Comments
Post a Comment