Timwas Haji DPR Beberkan Hasil Tinjauan Jelang Puncak Haji di Arafah dan Mina

Wakil Ketua DPR yang juga tergabung dalam Timwas Haji DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal. Foto: Dok. Timwas Haji DPR
Wakil Ketua DPR yang juga tergabung dalam Timwas Haji DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal. Foto: Dok. Timwas Haji DPR

Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR membeberkan hasil peninjauan mereka menjelang puncak haji di Arafah dan Mina. Salah satu yang disorot ialah luas lahan tempat jemaah haji akan bermalam di Arafah.

Ketua Timwas Haji DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menilai luas lahan untuk tenda jemaah haji Indonesia terlalu kecil. Tidak sebanding dengan jumlah jemaahnya.

Cucun Khawatir kondisi ini membuat jemaah haji Indonesia tidak tertampung semua dalam tenda yang sudah tersedia.

"Besok kita akan melakukan evaluasi pasti akan terjadi lagi penumpukan jemaah yang tadi saya katakan tidak manusiawi ya. Karena dalam satu tenda diisi orang 300 padahal layaknya cukup 200 sehingga tidak ada space jarak tempat tidur," kata Cucun di kawasan Arafah, Minggu (1/6).

"Besok DPR akan memperjuangkan bagaimana caranya mereka bisa memiliki tenda cadangan, pisah nanti akhirnya orang tinggal di luar karena gak terhitung di tenda itu," tambahnya.

Selain itu Cucun juga akan memastikan kembali tidak ada jemaah haji yang terpisah dari rombongannya akibat pembagian syarikah. Hal ini sempat terjadi saat jemaah haji di Makkah.

"Saya kira secara fasilitas sudah siap. Tetapi saya akan memastikan tidak terjadi carut marut karena perbedaan syarikah makanya besok agenda rapat paling penting bukan mendengarkan ceramah, hanya satu memastikan tidak ada permasalahan pemberangkatan Arafah, Muzdalifah dan Mina," ujarnya.

Suasana salah satu tenda jemaah haji di Arafah. Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan
Suasana salah satu tenda jemaah haji di Arafah. Foto: Ikhwanul Habibi/kumparan

Sementara itu Wakil Ketua DPR Adies Kadir mengomentari fasilitas AC untuk jemaah haji di Arafah. Ia menilai pendingin ruangan belum maksimal sehingga bisa menjadi kendala bagi jemaah haji Indonesia karena suhu di sana begitu panas.

Adies membandingkan kondisi itu dengan di Mina. Menurutnya kondisi pendingin ruangan di Mina lebih baik sebab dapat membuat suhu panas di Saudi terasa sejuk.

"Ada sedikit masalah yang harus dituntaskan pada saat puncak haji baik itu di padang Arafah maupun Mina yang kami temui terutama pada Arafah pada saat tadi kami cek ada beberapa AC yang belum maksimal, karena di sana padang itu panasnya minta ampun itu, bersama kita lihat di sana, itu panas sekali, jadi AC-nya harusnya ditambah," ujarnya.

Politisi Golkar itu juga ikut menyoroti tempat tidur jemaah dalam dalam tenda. Ia menilai jarak antar tempat tidur terlalu dekat.

"Tempat tidur kemarin pada saat di Komisi VIII itu semestinya lebarnya 60 cm dan panjang 180 cm, tadi kita lihat di lapangan hanya 50 cm dan panjangnya 175 cm. Jaraknya terlalu rapat," tutur Adies.

"Kalau [jemaah] yang slim-slim itu mungkin cukup, tapi yang besar, lebar, gemuk, itu agak menyusahkan. Kita minta agar supaya ada space spasi kiri-kanan dan juga bawah dan atas untuk kepala dan agar mereka juga mempunyai kenyamanan dan jangan dijejer seperti pindang gitu," tambahnya.

Pembagian kartu Nusuk juga jadi perhatian Adies. Ia meminta Kemenag memastikan semua jemaah haji telah memiliki kartu Nusuk.

"Bagaimana kartu Nusuk itu harus betul-betul sudah ada di tangan para haji yang ingin melaksanakan wukuf di Arafah dan Mina. Jadi ini harus sudah siap semua. Inikan sudah tanggal 1, 2, 3, 4, tinggal tiga hari, tanggal 5 sudah pada bergeser semua Arafah ke Mina jadi harus sudah selesai," pungkasnya.

Comments

Popular posts from this blog

Penjelasan Tanah 10 Ru Berapa Meter Persegi

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Apa Itu TPUA yang Belakangan Viral di Berbagai Media? Ini Ulasannya