14 Orang Tewas Dalam Serangan Pemberontak di Republik Demokratik Kongo
Sebanyak 14 warga sipil tewas dalam dua serangan bersenjata di Republik Demokratik Kongo timur. Pejabat setempat menyebut serangan itu dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF).
Serangan itu terjadi di tengah operasi militer yang dilakukan Kongo-Uganda. Operasi itu telah berlangsung berbulan-bulan untuk mengalahkan ADF.
Serangan pertama terjadi di pemukiman Mamove, Sabtu pagi. Serangan itu menewaskan enam wanita dan tiga pria, serta melukai dua orang lainnya. Pelaku juga membakar dua rumah.
"Kami telah memperingatkan tentara, tetapi sejauh ini tidak ada serangan yang diluncurkan, membuat musuh bebas berkeliaran di mana-mana untuk menjarah dan membunuh," kata pemimpin masyarakat sipil setempat, Kinos Katuo dikutip dari AFP, Senin (27/6).
Kemudian serangan kedua terjadi pada Sabtu malam. Meleki Mulala, perwakilan masyarakat sipil di provinsi Kivu Utara, mengatakan Pelaku membunuh lima pria di pusat Kisima di jalan utama menuju perbatasan Uganda.
Tentara Kongo dan Uganda sedang berusaha untuk menjaga jalan raya Beni-Kasindi, di mana sebuah perusahaan Uganda sedang melakukan pekerjaan konstruksi di bawah kesepakatan antara dua tetangga.
DRC dan Uganda melancarkan serangan bersama terhadap ADF pada November 2021 untuk menghancurkan pemberontak, tetapi kekerasan terhadap warga sipil terus berlanjut.
Ricardo Rupande, kepala jaringan organisasi masyarakat sipil di DRC timur, mengatakan pasukan Uganda hanya mengamankan daerah di mana peralatan mereka berada, lima kilometer dari kota Kasindi.
Comments
Post a Comment