Bos Wagner Muncul Lewat Pesan Suara Bicara soal Pemberontakan di Rusia

Yevgeny Prigozhin saat pertemuan dengan para pemimpin bisnis yang diadakan oleh presiden Rusia dan China di Kremlin di Moskow pada 4 Juli 2017. Foto: Sergei Ilnitsky/AFP
Yevgeny Prigozhin saat pertemuan dengan para pemimpin bisnis yang diadakan oleh presiden Rusia dan China di Kremlin di Moskow pada 4 Juli 2017. Foto: Sergei Ilnitsky/AFP

Bos tentara bayaran Wagner Group, Yevgeny Prigozhin muncul lewat pesan suara pada Senin (26/6) usai tentaranya melakukan pemberontakan di Rusia. Dalam pesan suara itu ia tidak menyampaikan sedang berada di mana.

Prigozhin hanya mengungkap terkait aksi pemberontakan tentara bayarannya. Ia menuturkan aksi tersebut tidak bertujuan untuk menggulingkan pemerintah Rusia, tetapi sebagai bentuk protes terkait perang di Ukraina yang ia nilai tidak efektif.

Menurutnya tentara bayarannya lebih efektif dalam bertindak dibanding tentara Rusia. Ia mencontohkan saat pihaknya merebut kota Rostov-on-Don di Rusia selatan yang tanpa pertumpahan darah. Wagner berhasil mengirim konvoi bersenjata ke lokasi yang jaraknya 200 km dari Moskow.

"Kami menunjukkan kelas master, sebagaimana seharusnya pada 24 Februari 2022. Kami tidak memiliki tujuan untuk menggulingkan rezim yang ada dan pemerintah yang terpilih secara sah," katanya dalam pesan audio berdurasi 11 menit yang dirilis di Telegram, dikutip dari Reuters.

Pejuang kelompok tentara bayaran Wagner menarik diri dari markas Distrik Militer Selatan untuk kembali ke pangkalan, di kota Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu (24/6/2023). Foto: Stringer/AFP
Pejuang kelompok tentara bayaran Wagner menarik diri dari markas Distrik Militer Selatan untuk kembali ke pangkalan, di kota Rostov-on-Don, Rusia, Sabtu (24/6/2023). Foto: Stringer/AFP

Prigozhin juga memperbarui tuduhannya yang belum memiliki bukti terkait militer Rusia yang membantai pasukannya. Kamp Wagner disebut diserang militer Rusia dengan rudal dan helikopter yang menewaskan 30 orangnya. Hal itu memicu aksi pemberontakan yang ia sebut "pawai keadilan".

Menghindari Pertumpahan Darah

Prigozhin mengungkapkan militernya tidak menuju Moskow karena menghindari pertumpahan darah. Ia sadar jika menuju tempat tersebut pasukan Rusia pasti telah menunggu dan akan terjadi pertumpahan darah.

Mantan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin itu menekankan bahwa Wagner tidak menumpahkan setetes darah pun selama pawai ke utara, tetapi menyesali bahwa para pejuangnya harus membunuh tentara Rusia yang menyerang konvoi mereka dari helikopter.

Gambar dari video yang dirilis oleh pasukan tentara bayaran Grup Wagner Rusia menunjukkan pemimpinnya Yevgeny Prigozhin membuat pengumuman mendadak dan dramatis pada hari Jumat 5 Mei 2023 bahwa pasukannya akan meninggalkan kota Bakhmut di Ukraina. Foto: Reuters
Gambar dari video yang dirilis oleh pasukan tentara bayaran Grup Wagner Rusia menunjukkan pemimpinnya Yevgeny Prigozhin membuat pengumuman mendadak dan dramatis pada hari Jumat 5 Mei 2023 bahwa pasukannya akan meninggalkan kota Bakhmut di Ukraina. Foto: Reuters

Dia juga mengeluhkan perintah untuk menempatkan tentara Wagner di bawah kendali Kementerian Pertahanan Rusia sebelum 1 Juli. Menurutnya kurang dari 2% anak buah Wagner telah mendaftar.

"Tujuan pawai adalah untuk menghindari kehancuran Wagner," katanya.

Dalam rekaman tersebut, Prigozhin tidak menjawab pertanyaan apa pun terkait kesepakatan yang ditengahi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko yang mengakhiri pemberontakan.

Kremlin mengatakan pada hari Sabtu bahwa kesepakatan itu termasuk membatalkan kasus pidana Prigozhin dan kepindahannya ke Belarusia.

Comments

Popular posts from this blog

Buah yang Bagus untuk MPASI Bayi 6 Bulan

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Kabar Terbaru KRI Nanggala