Wanita di Semarang Tewas di Kamar Kos: Kondisi Lebam dan Berdarah

Suasana di kos tempat seorang wanita muda ditemukan meninggal dunia dengan luka lebam di Semarang Tengah, Kota Semarang. Foto: Dok. Istimewa

Seorang wanita ditemukan tewas di dalam kamar kosnya di Kelurahan Karang Kidul, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang pada Senin (31/7) malam. Ia meninggal dengan kondisi tubuh lebam dan berdarah.

Korban diketahui bernama Asti Ramandani warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Jasad wanita berusia 24 tahun ini ditemukan tergeletak di atas kasur dengan kondisi tertutup selimut.

Kapolsek Semarang Tengah, Kompol Indra Romantika, mengatakan jasad korban ditemukan pertama kali oleh rekan kerjanya. Rekannya itu khawatir lantaran korban tak masuk kerja seperti biasa. Selain itu, komunikasi terakhir dengan korban terjadi pada pukul 00.08 dini hari tadi.

"Tadi ditemukan pertama kali sekitar pukul 20.00 WIB, oleh rekan kerjanya yang didampingi oleh pemilik kos untuk mengecek di kamar. Setelah dicek di kamar ternyata kondisi korban posisi dugaan awal telah tidak bernyawa," ujar Indra, Senin (31/7).

Ia mengatakan, dari pemeriksaan sementara terdapat sejumlah luka di badan korban yang diduga akibat kekerasan. Selain itu, ada bercak darah di sekitar tempat tidur korban.

"Kalau secara fisik, pemeriksaan dari Inafis memang ada ditemukan luka lebam kekerasan. Tapi apakah luka benda tumpul atau benda tajam kita belum dapat memastikan. Bercak darah pada saat olah TKP juga ditemukan di sekitar atau di sekeliling korban di tisu, di lantai kurang lebih seperti itu," jelas dia.

Meski begitu, polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Jenazah Asti juga sudah dibawa ke RSUP dr Kariadi.

"Hasil untuk memastikan nanti kami menunggu autopsi, hasil autopsi itu nanti menentukan dari korban ini meregang nyawanya sudah berapa jam. Kemudian apakah ada luka-luka di sekujur tubuhnya nanti menunggu hasil autopsi dari rumah sakit," lanjut Indra.

Polisi kini memeriksa sejumlah saksi, termasuk rekan kerja korban dan juga pemilik kos.

"Proses penyelidikan kita tuntaskan dulu sehingga nanti misal ada indikasi, mengerucut ke pelakunya, misal ada indikasi dugaan pembunuhan dan lain lain, nanti menunggu hasil penyelidikan," tandasnya.