Kronologi Safari Tim 8 ke Parpol hingga Klaim Demokrat Duet Anies-Cak Imin
Partai Demokrat mengeklaim bacapres Anies Baswedan telah menyetujui Ketum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya. Demokrat juga menuding PKB dan NasDem telah menyepakati kerja sama yang dianggap sebagai pengkhianatan.
Beberapa waktu lalu, hubungan Demokrat dengan koalisi perubahan dan perbaikan (KPP) masih terlihat hangat. Ini terlihat dalam safari Tim 8 dan Anies ke petinggi partai NasDem, PKS, hingga Demokrat. Pertemuan itu membahas strategi pemenangan.
"Sudah tidak lagi (bahas sosok cawapres), tadi tidak bicara nama, tidak bicara itu semua. Kita bicaranya lebih ke depan, jadi tentang apa langkah-langkah ke depan," kata Anies usai bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Jumat (25/8).
Berikut kronologi safari Tim 8 hingga Klaim Demokrat soa Duet Anies-Cak Imin:
-
24 Agustus
Anies dan Tim 8 Temui Surya Paloh di NasDem Tower
Tim 8 Koalisi Perubahan mengadakan pertemuan cukup panjang dengan Anies Baswedan dan Ketum NasDem Surya Paloh di Grand Hyatt. Pertemuan berlangsung lebih dari 4 jam.
Perwakilan koalisi semua hadir, dari PKS, NasDem, dan Demokrat. Termasuk juga Sudirman Said.
"Tim 8 semua ada kok. Tim 8 lengkap. Iya lengkap. Tim 8-nya lengkap," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum NasDem itu kemudian ditanya sekali lagi oleh wartawan soal internal koalisi. Apakah ada ketegangan atau masih solid.
Ali menegaskan Koalisi Perubahan solid.
"Koalisi Perubahan ada masalah apa?" tutur dia saat itu.
-
25 Agustus
SBY Jamu Anies dan Tim 8 Koalisi Perubahan
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyambut kehadiran bacapres usungan Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Tim 8 di kediaman pribadinya di Cikeas.
Presiden ke-6 Indonesia itu menjamu Anies dengan hidangan bakso dari restoran favoritnya yang terletak tidak jauh dari rumahnya, Bakso Sukowati.
Anies menyebut topik pembicaraan bukan lagi soal kandidat bacawapres, tetapi sudah jauh melampaui itu.
"Sudah tidak lagi (bahas sosok cawapres), tadi tidak bicara nama, tidak bicara itu semua. Kita bicaranya lebih ke depan, jadi tentang apa langkah-langkah ke depan," kata Anies di kediaman SBY di Cikeas, Jumat (25/8).
Anies mengatakan, koalisi pendukungnya sudah sangat solid. Tiga partai, NasDem, Demokrat dan PKS, sudah serius menghadirkan perubahan.
-
26 Agustus
Anies Sambangi Kediaman Ketua Majelis Syura PKS
Anies Baswedan, menyambangi kediaman Ketua Majelis Syura PKS, Habib Salim Segaf Aljufri, pada Sabtu (26/8) pagi.
Kedatangan Anies disambut Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf.
Selain Anies, ada pula anggota Tim 8 yang telah tiba. Ada Sugeng Suparwoto, Sudirman Said dan Teuku Rifqi Hasya.
Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengungkap inti pertemuan. Aboe mengatakan, dalam pertemuan itu Anies bersama Tim 8 dan parpol koalisi mematangkan nama cawapres.
"(Safari Anies) Itu lebih mendinginkan dan mematangkan. Ya dong untuk mencari titik temu mematangkan nama (cawapres), pasti dong," kata Aboe di Gedung DPR, Senayan, Selasa (29/8).
-
28 Agustus
Sudirman Said Beberkan Langkah Anies Setelah Temui Paloh, SBY, dan Salim Segaf
Jubir Anies, Sudirman Said, mengatakan ada pesan khusus yang disampaikan oleh Paloh, SBY dan Salim Segaf kepada Anies.
"Pada umumnya para pemimpin partai menyampaikan komitmen penuh, untuk turun gunung mensukseskan perjuangan dalam memenangkan Pilpres 2024," kata Sudirman.
"Beliau-beliau semua menyatakan komitmenya untuk mengerahkan semua sumber daya yang ada agar Pak Anies dan pasangannya dapat memenangkan Pilpres 2024," tambah dia.
Eks Menteri ESDM era Kabinet Kerja periode 2014-2016 mengatakan, setelah pertemuan ini, Anies akan terus melakukan aktivitas menemui masyarakat. Termasuk memasifkan relawan.
-
31 Agustus
Anies ke Pesantren Denanyar: Sowan Minta Doa ke Ibu Cak Imin
Anies Baswedan mengunjungi sejumlah pesantren di Jawa Timur. Salah satunya ke Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Jombang, Kamis (31/8) pagi.
Anies ditemani sang istri, Fery Farhati, sowan ke Pesantren Denanyar. Ia diterima langsung oleh pimpinan Ponpes, Gus Abdussalam Sohib.
Gus Salam merupakan sepupu dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Gus Salam sempat ramai dibicarakan karena dipecat dari jabatannya sebagai wakil ketua umum PWNU Jatim karena pelanggaran organisasi.
Sambil berbincang, Anies diajak Gus Salam berkeliling area ponpes. Salah satunya ia ditunjukkan kamar tempat lahirnya Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Selain itu, Anies juga sempat 'sungkem' ke ibunda Cak Imin, Muhasonah Iskandar. Gus Salam ikut mengantar.
Pukul 17.45 WIB
Surya Paloh Temui Jokowi di Istana
Sumber kumparan di internal NasDem mengkonfirmasi pertemuan Paloh dan Jokowi.
“Benar, Pak SP bertemu dengan Jokowi tadi sekitar pukul 17.45 WIB,” kata sumber kumparan.
Hanya saja, terkait apa yang dibahas oleh Paloh dan Jokowi, sumber kumparan belum mendapat informasi terbaru. Termasuk apakah membahas soal Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, yang ditunjuk menjadi bacawapres Anies di 2024.
Penjelasan Paloh
Surya Paloh mengkonfirmasi pertemuan dengan Jokowi.
"Ya saya ngobrol sama teman, sudah lama nggak jumpa," kata Paloh kepada wartawan di NasDem Tower.
Paloh tak menampik dalam pembicaraan dengan Jokowi, turut membahas Pilpres 2024. Termasuk rencana dirinya menduetkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar sebagai bacapres dan bacawapres 2024.
"Ada, bagaimana suasana keadaan politik, bilang kita bersyukur, suasana tenang," jelas Paloh.
"Bermacam macam soal kita bahas bersama dalam suasana mungkin karena sudah berapa waktu nggak ketemu ya suasana hangat lah," tutur dia.
Lebih jauh, Paloh mengatakan ada kemungkinan Anies berduet dengan Cak Imin di 2024. Namun keputusan akan ditentukan dalam 2 hari ke depan.
Pukul 19.39 WIB
Partai Demokrat Sikapi Duet Anies-Cak Imin
Berikut pernyataan lengkap Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky menyikapi keputusan sepihak Anies:
Dalam kapasitas saya, baik sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat maupun sebagai anggota Tim 8 Koalisi Perubahan, saya ingin menyampaikan perkembangan situasi terkini.
Penjelasan ini saya tujuan utamanya kepada para pemimpin dan kader Demokrat di seluruh Tanah Air, dan tentunya juga kepada masyarakat luas.
1. Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh.
2. Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengkonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli).
3. Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai.
4. Sebagai bahan pertanggungjawaban Anggota Tim 8 yang mewakili Partai Demokrat kepada Rapat Majelis Tinggi Partai, berikut ini kami sampaikan penjelasan lengkap apa yang telah terjadi dalam Koalisi Perubahan secara kronologis:
a. Meskipun Anies Baswedan telah diusung oleh Partai Nasdem sebagai Capres sejak 3 Oktober 2022, tetapi hingga 22 Januari 2023 baik Anies maupun Partai Nasdem belum berhasil membentuk sebuah koalisi Parpol yang memenuhi syarat Presidential Threshold 20 persen.
b. Atas dasar persahabatan dan chemistry yang selama ini terbangun antara Anies dan Ketum AHY, maka pada 23 Januari 2023 di sebuah rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Anies Baswedan mengajak Ketum AHY “menjemput takdir” sebagai pasangan Capres Cawapres 2024-2029 dengan kesepakatan Anies membawa Partai Nasdem, Ketum AHY membawa Partai Demokrat dan keduanya bekerja sama untuk mengajak PKS. Peristiwa ini disaksikan oleh 4 orang dari Tim 8.
c. Secara formal, Koalisi Perubahan untuk Persatuan diresmikan 14 Februari 2023 dengan penandatanganan piagam koalisi oleh ketiga ketua umum partai, yang berisi 6 butir 2 kesepakatan, yaitu: 1) Namanya Koalisi Perubahan untuk Persatuan; 2) Sepakat mengusung Anies Baswedan sebagai Capres; 3) Capres diberikan mandat untuk menentukan Cawapresnya dengan kriteria yang telah ditentukan; 4) Dalam waktu yang tidak terlalu lama, pasangan Capres-Cawapres dideklarasikan; 5) Capres diberi keleluasaan untuk memperluas dukungan politik; 6) Untuk menyelenggarakan keputusan KPP, dibentuk sekretariat. Piagam koalisi itu dilandasi oleh asas keadilan dan kesetaraan.
d. Di masa-masa ini, sejumlah Parpol sahabat mendekati dan membuka komunikasi politik dengan Partai Demokrat. Khusus pada pertemuan dengan salah satu Parpol yang mengundang perhatian publik, Capres Anies menghubungi pada 12 Juni 2023 dan mengatakan kepada Ketum AHY, “Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan Capres-Cawapres Anies-AHY”.
e. Sesuai dengan mandat yang telah diberikan oleh ketiga Ketua Umum Partai Politik yang masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh; Presiden PKS Ahmad Syaikhu; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk menentukan siapa calon wakil presiden yang dipilihnya, maka pada 14 Juni 2023, Capres Anies memutuskan untuk memilih Ketum AHY sebagai Cawapresnya.
f. Nama Ketum AHY ini telah disampaikan kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai; dalam hal ini langsung kepada Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Menurut Capres Anies, ketiga pimpinan Parpol menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan.
g. Pada saat menyampaikan keputusan itu kepada pimpinan partai politik, Anies menyampaikan alasan memilih Ketum AHY, karena Ketum AHY memenuhi seluruh syarat dan kriteria yang ditentukan dalam Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Selain itu, Capres Anies menilai Ketum AHY juga memiliki keberanian dan bersedia menempuh risiko untuk menjadi pendampingnya; meskipun partainya sendiri terancam diambilalih oleh KSP Moeldoko melalui PK di Mahkamah Agung. Anies melihat syarat keberanian itu sebagai syarat ke-0, yang tidak dimiliki oleh kandidat Cawapres lainnya. Pernyataan soal syarat ke-0 ini juga telah disampaikan kepada publik.
h. Mendengarkan pertanyaan dan desakan dari kalangan masyarakat secara luas tentang kepastian Koalisi Perubahan, serta makin merosotnya elektabilitas Capres Anies, maka setelah penetapan Cawapres; jajaran koalisi, utamanya PKS, Partai Demokrat dan Tim 8 sepakat untuk segera mendeklarasikan sahnya dan terbentuknya Koalisi Perubahan untuk Persatuan, termasuk penetapan Capres dan Cawapres yang hendak diusung.
i. Atas harapan dan desakan masyarakat agar Koalisi Perubahan segera dideklarasikan, Capres Anies dan Tim 8 telah merencanakan beberapa kali waktu deklarasi. Namun, rencana deklarasi itu tidak pernah terwujud. Diduga kuat, tidak terlaksananya deklarasi itu karena Capres Anies lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi. Ini jelas mengganggu dan melanggar prinsip kesetaraan (equality) dalam koalisi.
j. Tim 8 bersepakat, berdasarkan desakan yang makin kuat dari masyarakat tentang kepastian berlayar atau tidaknya koalisi ini, maka waktu menjadi hal yang esensial. Terkait dengan waktu deklarasi ini juga telah dikomunikasikan kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh pada hari Kamis tanggal 24 Agustus 2023, kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY pada hari Jumat tanggal 25 Agustus 2023, dan kepada Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri pada hari Sabtu tanggal 26 Agustus 2023. Tentang penetapan waktu deklarasi ini, Surya Paloh menyerahkan sepenuhnya kepada Tim 8. Sedangkan SBY dan Salim Segaf bersetuju untuk dilakukan percepatan deklarasi. Pada pertemuan Capres Anies bersama Tim 8 dengan SBY, Capres Anies menyampaikan bahwa deklarasi akan dilakukan pada awal September 2023.
k. Capres Anies dan Tim 8 berpendapat bahwa tidak ada alasan lagi untuk menunda waktu deklarasi. Karena waktunya sudah semakin mendesak dan sesuai mandat yang dimiliki, Capres Anies sudah menentukan Cawapresnya. Bahkan, Capres Anies menuliskan keputusannya itu dalam bentuk surat tulisan tangan yang ditandatangani, kepada Ketum AHY pada tanggal 25 Agustus 2023 (enam hari yang lalu). Inti dari surat tersebut ialah untuk meminta secara resmi agar Ketum AHY bersedia untuk menjadi Cawapresnya.
l. Namun demikian,sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan. Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.
Demikian fakta kronologis ini disampaikan. Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan.
Tertanda,
Teuku Riefky Harsya
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat/Anggota Tim 8
Comments
Post a Comment