Jalan Macet Parah, Kereta dari Stasiun Yogya Berhenti Luar Biasa di Lempuyangan

Ilustrasi Kereta KAI. Foto: KAI
Ilustrasi Kereta KAI. Foto: KAI

Sejumlah kereta jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Yogyakarta berhenti luar biasa di Stasiun Lempuyangan pada Minggu (24/12). Kereta-kereta itu normalnya tidak berhenti di Stasiun Lempuyangan, namun karena jalan di sekitar stasiun Yogyakarta macet parah sehingga kereta akan berhenti juga di stasiun tersebut.

Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro mengatakan kemacetan lalu lintas terjadi di jalan sekitar Stasiun Yogyakarta, mulai dari Jalan Margo Utomo hingga Jalan Kleringan. Hal ini bisa berimbas pada terhambatnya perjalanan calon pelanggan yang akan naik kereta dari stasiun Yogyakarta.

"Jadi bagi penumpang KA (kereta api) yang kesulitan menuju Stasiun Yogyakarta bisa mendapatkan alternatif untuk naik KA dari Stasiun Lempuyangan, yang biasanya KA keberangkatan Stasiun Yogyakarta tidak berhenti di Stasiun Lempuyangan, namun khusus hari ini akan berhenti di Stasiun Lempuyangan. Hal ini merupakan bentuk adaptasi perusahaan demi memudahkan pelayanan kepada pelanggan," jelas Krisbiyantoro dalam keterangannya, Minggu (24/12).

Ada 11 kereta yang akan berhenti luar biasa di Stasiun Lempuyangan. Meski begitu kereta-kereta tersebut akan tetap berhenti di Stasiun Yogyakarta untuk menaikkan penumpang.

"Daop 6 memperkirakan kemacetan ini akan berlangsung hingga tahun baru. Oleh karenanya kami mengimbau para pelanggan untuk mengantisipasi dan memperkirakan waktu keberangkatan KA-nya, sehingga tidak tertinggal," ujarnya.

Berikut daftar 11 kereta tersebut:

1. KA 87 (Senja Utama Solo relasi Solobalapan-Pasar Senen) keberangkatan Yogyakarta 19.47 wib

2. KA 93 (Lodaya relasi Solobalapan-Bandung) keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 20.01 wib

3. KA 9 (Argo Dwipangga relasi Solobalapan-Gambir) keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 21.18 wib

4. KA 81f (Manahan relasi Solobalapa-Gambir ) keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 23.28 wib

5. KA 55 (Gajayana relasi Malang-Gambir ) keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 20.27 wib

6. KA 85 (Mutiara Selatan relasi Surabaya Gubeng-Bandung) keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 22.29 wib

7. KA 121 (Malabar relasi Malang-Bandung) keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 22.56 wib

8. KA59 (Bima relasi Surabaya Gubeng-Gambir) keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 23.13 wib

9. KA 65 (Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung) keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 23.54 wib

10. KA 7023 (Lodaya Tambahan Solo-Bandung )keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 21.38 wib

11. KA 117 (Wijayakusuma Surabaya Gubeng-Cilacap) keberangkatan Stasiun Yogyakarta pukul 22.38 wib

"Para pelanggan yang sudah memiliki tiket/kode booking KA pada jam keberangkatan tersebut dapat naik dari Stasiun Lempuyangan. Kami juga menyiagakan petugas untuk membantu pelayanan penumpang di sana," pungkas Krisbiyantoro.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kabar Terbaru KRI Nanggala

Image
Kapal Selam KRI Nanggala-402. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO Sudah dua hari sejak komunikasi KRI Nanggala 402 terputus saat menjalani latihan peluncuran torpedo di perairan Bali. Keberadaan kapal selam milik TNI AL berawak 53 orang tersebut hingga kini masih tak diketahui. Awalnya pada pukul 03.46 WIB, KRI Nanggala meminta izin untuk menyelam. Kemudian pada pukul 04.00 WIB melaksanakan penggenangan peluncur torpedo. Usai penggenangan peluncur torpedo nomor 8, komunikasi dengan KRI Nanggala terputus sesaat setelah komandan latihan memberikan izin penembakan. Proses pencarian pun langsung dilaksanakan. Di tengah-tengah pencarian, ditemukan tumpahan minyak dan bau solar di sejumlah titik. Pertemuan pertama ada di posisi 07 derajat 49 menit 74 detik lintang selatan dan 114 derajat 50 menit 70 detik bujur timur radius 150 meter. Selain itu, juga ditemukan lokasi benda bermagnet tinggi di sekitar 50 meter dari titik operasi pencarian yang dilakukan KRI Pulau Rimau. Kedalamannya
Read more

5 Berita Populer: Aisyah Aqilah Rindu Jeff Smith, Mertua Mona Ratuliu Meninggal

Image
Aisyah Aqilah Foto: Munady Widjaja Aisyah Aqilah rindu pada Jeff Smith yang kini dipenjara menjadi salah satu berita populer pada Rabu (26/5). Kemudian, ibu mertua Mona Ratuliu meninggal juga jadi sorotan banyak orang. Berikut ini, kumparan telah merangkum sederet berita populer di dunia hiburan sepanjang hari kemarin. 1. Sambil Menangis, Aisyah Aqilah Ungkap Rindu pada Jeff Smith yang Kini Dipenjara Aisyah Aqilah menangis ketika melihat foto kebersamaannya dengan Jeff Smith. Foto: YouTube NRM Entertaiment Aisyah Aqilah baru-baru ini jadi bintang tamu di kanal YouTube NRM Entertainment. Dalam kesempatan itu, ia membahas soal hubungannya dengan aktor Jeff Smith. Perempuan berusia 18 tahun itu juga sempat ditunjukkan foto-foto kebersamaannya dengan Jeff. Ketika melihat foto-foto itu, ia meneteskan air mata karena begitu rindu pada Jeff yang kini dipenjara. "Ya Allah, gue kangen Jeff. Mau nangis. I really miss him," kata Aisyah Aqilah sambil mengelap air
Read more

Sapi Limosin Bernama Posh Spice Ini Laku Rp 5,1 M: Termahal se-Dunia

Image
Posh Spice, sapi berusia empat bulan yang laku seharga Rp 5,1 Miliar. Foto: YouTube/LimousinTV Seekor anak sapi limosin bernama Posh Spice yang lahir di Inggris berhasil memecahkan rekor dunia sebagai sapi termahal sejagat raya, setelah memperoleh tawaran harga senilai Rp 5,1 miliar dalam acara lelang . Posh Spice masih berusia empat bulan, lahir di Lodge Farm di Shropshire. Ia dilelang di Carlise bulan lalu dengan harga dua kali lipat dari jenis sapi limosin terbaik sebelumnya. Pada 2014 lalu, sapi limosin terbaik juga pernah terjual dengan harga Rp 2,5 miliar. Posh Spice tidak hanya memecahkan rekor, tetapi juga menjadi sapi termahal di Inggris dan Eropa. Adapun Christine Williams, pemilik sapi Posh Spice, pertama kali membangun peternakannya pada tahun 1989. Terjualnya Posh Spice telah mengejutkan Christine sekaligus membuat ia senang bukan kepalang. Wilodge Posh Spice, sapi termahal di dunia. Foto: YouTube/LimousinTV “Kami tidak pernah menyangka bisa menjualnya sangat ma
Read more