Malam Pergantian Tahun Membawa Berkah Bagi Pedagang Terompet di Surabaya
Taman Bungkul di Surabaya menjadi salah satu pilihan tempat bagi masyarakat untuk melewati malam pergantian tahun baru 2025. Antusiasme masyarakat yang begitu besar ternyata membawa berkah bagi pedagang sekitar.
Tua, muda, hingga anak-anak bermain dan bersantai di taman tersebut. Khususnya anak-anak. Mereka bebas bermain dan berlarian di tengah taman itu. Suara terompet bersahutan dan mainan baling-baling silih berganti beterbangan.
Aryo, pria asal Jombang ini ketiban rejeki dari hasil jualan terompet. Dia mengaku mendapatkan keuntungan hingga tiga kali lipat di malam tahun baru, dibanding hari-hari biasanya.
"Kalau malam tahun baru (paling laris) ya terompet. Keuntungan cukup melonjak sampai tiga kali lipat," kata Aryo saat ditemui di lokasi, Selasa (31/12).
Aryo menjual berbagai bentuk terompet. Mulai dari bahan karton dengan variasi, dari plastik yamg berbentuk naga dan sebagainya. Harganya pun bervariasi.
"Terompetnya banyak macam. Harganya paling murah Rp 10 ribu paling mahal Rp 25 ribu," ucapnya.
Selain terompet, barang yang paling laris yakni baling-baling dan bando. "(Harga) baling-baling Rp 10 ribu, bando Rp 15 ribu," jelasnya.
Ia mengaku telah berjualan di Taman Bungkul kurang lebih 15 tahun lamanya. "Mulai jualan mulai maghrib biasanya sampai jam 11 tapi kalau malam tahun baru sampai jam 2," katanya.
Selain Aryo, pedagang terompet lainnya, Karno (48 tahun) juga ketiban rezeki di malam pergantian tahun.
Karno yang telah berjualan kurang lebih 20 tahun di Taman Bungkul ini juga cukup laris dagangannya.
"Ada bola, terompet, paling laris baling-baling. Kalau malam tahun baru biasanya terompet dan baling-baling," ujar Karno.
Mulai buka lapak pukul 18.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB, Karno telah menjual puluhan baling-baling dan terompet.
"Ini terompet laku dan baling-baling masing-masing 10," ucapnya.
"Untuk terompet variasi, ada yang 20, ada yang 25, 30. Kalau baling-baling 10 ribu," tambahnya
Comments
Post a Comment