Rayakan Hari Kemerdekaan ke-107, Azerbaijan Ajak Indonesia Terus Kolaborasi

Kedutaan Besar Azerbaijan merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-107 di Hotel Kempinski, Jakarta, pada Senin (26/5). Dalam momen ini, Duta Besar Azerbaijan untuk Indonesia, Ramil Rzayev Abil Oglu, menegaskan bahwa negaranya ingin terus mempererat kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang.
“Ini bukan sekadar tanggal dalam kalender, tetapi melambangkan perjalanan heroik bangsa kami dalam membela kebebasan, kedaulatan, dan hak untuk masa depan yang bermartabat,” ujar Dubes Ramil dalam sambutannya.
Ramil menjelaskan bahwa Republik Demokratik Azerbaijan didirikan pada 28 Mei 1918 sebagai republik demokratis sekuler pertama di dunia Muslim. Meski eksistensinya saat itu tidak berlangsung lama, warisan nilai-nilainya masih kuat hingga kini—termasuk demokrasi, kesetaraan gender, dan semangat kedaulatan nasional.
Kini, Azerbaijan disebut telah berkembang menjadi negara dengan peran strategis di kawasan Eurasia.
“Azerbaijan berdiri sebagai mitra yang dapat diandalkan dan proaktif dalam urusan regional dan global,” kata Ramil.
Ia menyebut bahwa Azerbaijan juga tengah membuka diri untuk investasi internasional, khususnya di sektor energi, logistik, konstruksi, hingga pertanian dan teknologi hijau. Bahkan, wilayah-wilayah yang telah dibebaskan seperti Karabakh dan Zangezur kini jadi kawasan potensial untuk investor asing.
“Kami sangat mendorong para pelaku usaha Indonesia untuk menjajaki peluang investasi yang beragam di Azerbaijan,” ajaknya.
Tak hanya ekonomi, pendidikan dan budaya juga jadi perhatian utama. Ramil menyoroti peran Pusat Kebudayaan Indonesia di Universitas Bahasa Negeri Azerbaijan yang menurutnya telah menjadi simbol persahabatan kedua bangsa. Ia juga mengundang lebih banyak pelajar Indonesia untuk menempuh studi di negaranya.
“Kami mengundang para pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi di universitas-universitas di Azerbaijan dan berpartisipasi dalam program pertukaran akademik,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM, Prahoro Nurtjahyo, hadir mewakili Menteri Investasi Bahlil Lahadalia. Ia membacakan sambutan resmi dari pemerintah Indonesia dan menyampaikan ucapan selamat kepada Azerbaijan atas peringatan kemerdekaannya.
“Hari ini tidak hanya memperingati sejarah dan kedaulatan Azerbaijan yang kaya, tetapi juga menjadi momen untuk merenungkan penguatan hubungan antara kedua negara kita,” ujar Prahoro.
Ia mengatakan bahwa Indonesia melihat Azerbaijan sebagai mitra strategis, khususnya dalam bidang energi. Nota Kesepahaman tahun 2022 antara kedua negara disebut telah menjadi fondasi kuat bagi kerja sama di sektor minyak, gas, dan energi terbarukan.
“Indonesia menghargai Azerbaijan tidak hanya atas keahlian dan teknologinya, tetapi juga sebagai mitra dalam menjaga stabilitas dan diversifikasi energi,” ungkapnya.
Namun begitu, Prahoro juga menyoroti bahwa nilai perdagangan bilateral kedua negara sempat mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir. Dari US$ 844 juta pada 2022, turun menjadi US$ 201 juta pada 2024.
“Kita perlu bekerja menuju perdagangan yang lebih beragam dan seimbang, serta mendorong keterlibatan sektor swasta,” tegasnya.
Tak hanya soal ekonomi, ia juga menyoroti pentingnya hubungan antar masyarakat. Salah satunya adalah meningkatnya jumlah mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Azerbaijan melalui Beasiswa Haydar Aliyev.
“Kami mencatat bahwa sejumlah mahasiswa Indonesia telah memilih Azerbaijan untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka melalui program seperti Beasiswa Pendidikan Internasional Haydar Aliyev, di bidang seperti kedokteran, teknik, ilmu komputer, dan bisnis,” ujar Prahoro.
Di sisi lain, kedua negara juga terus menjalin kerja sama erat di berbagai forum internasional seperti OKI, PBB, dan Gerakan Non-Blok. Bahkan, Indonesia siap mendukung Azerbaijan saat menjadi Ketua OKI pada 2026.
“Indonesia siap memberikan dukungan penuh atas kepemimpinan Azerbaijan di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada tahun 2026, dalam rangka memperdalam kerja sama dan solidaritas antarnegara Muslim,” ujar dia.
Menutup sambutannya, Dubes Ramil menyampaikan harapan besar atas masa depan hubungan Azerbaijan dan Indonesia.
“Mari kita terus maju bersama, dipandu oleh saling menghormati, cita-cita bersama, dan komitmen yang teguh terhadap perdamaian, pembangunan, dan persahabatan,” tutupnya.
Comments
Post a Comment